Selasa, 24 Desember 2013

Success Start With Believe



Membaca ulang buku The Magic Of Thinking Big yang telah saya baca beberapa tahun yang lalu, rasanya seperti membaca buku yang belum pernah saya baca sebelumnya. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Mengapa membaca buku yang kedua kalinya setelah sekian lama rasanya berbeda dengan pada saat pertama kali saya membaca buku ?, teman saya pernah mengatakan pada saya untuk dapat mengerti buku yang saya baca saya harus mempunyai pengetahuan yang hampir sama dengan penulis buku pada saat dia menulis buku tersebut. Karena didalam menulis tentunya tidak semua latar belakang pemikiran dituliskan, sehingga penulis buku mengasumsikan bebeapa hal yang pembaca harus sudah mengetahui. Saya mengambil kesimpulan sekarang ini pada saat saya membaca ulang buku tersebut setelah sekian lama, berarti saya mengalami pertumbuhan dalam cara berpikir, walaupun saya ingin bertumbuh lebih lagi. Jadi sekarang ini saya sangat rajin untuk mempromosikan kepada teman teman di kantor untuk membaca buku, karena saya merasakan sekali dampaknya setelah beberapa tahun terakhir ini saya membaca buku secara rutin.
Akhir akhir ini saya sering sekali bertemu dengan teman baru dari berbagai kalangan pendidikan maupun status sosial yang berbeda. Pertanyaannya adalah apa yang membuat perbedaan antara orang yang sukses dan orang yang rata-rata, serta orang yang dibawah rata-rata ? apakah orang yang dibawah rata rata dapat menjadi orang yang sukses ?

Proper Self Image
Ada beberapa teman saya yang mengatakan bahwa dirinya gak bisa melakukan sesuatu karena pendidikan, atau karena masih muda atau banyak alasan lainnya. Mereka tidak percaya bahwa dirinya dapat melakukan sesuatu. Sehingga mereka mempunyai citra diri yang rendah, citra diri yang rendah ini adalah salah satu penyebab orang tersebut tidak dapat sukses. Karena dengan citra diri yang rendah biasa mereka mempunyai banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat menuju kejalan kesuksesan. Banyak dari mereka yang berpikir masalah sedangkan orang-orang sukses berpikir bagaimana dapat mencapai kesuksesan bukan permasalahannya yang dipikirkan.

Bagaimana mengembangkan kekuatan kepercayaan diri ?
Didalam bukunya The Magic of Thinking Big, Dale Carnegie mengatakan ada tiga hal yang perlu dilakukan :
1.       Berpikir Sukses, artinya berpikir untuk menjadi sukses banyak orang yang berpikir tidak bisa sukses karena yang dipikirkan adalah kendala.
2.       Ingatkan selalu diri anda, bahwa anda adalah orang yang lebih baik dari apa yang anda pikirkan. Kesuksesan bukan karena kita adalah orang yang super, dan bukan juga karena keberuntungan, melainkan karena kita memikirkan bahwa kita orang yang dapat menjadi sukses
3.       Mempunyai rasa percaya yang besar, kesuksesan diukur dari seberapa besar kita percaya bahwa diri kita bisa sukses. Semakin besar kita percaya bahwa diri kita bisa sukses, semakin besar pula kesuksesan ada di tangan kita.
 Tentunya kesuksesan tersebut harus kita perjuangkan, kita tidak dapat hanya berpikir seperti tiga point diatas kemudian kita menjadi sukses. Tetapi dengan berpikir seperti pada tiga point diatas, kita akan bekerja lebih semangat lagi, karena kita merasa bahwa diri kita bisa mencapainya. Akhirnya kendalapun dapat diatasi karena kita bekerja untuk meraih kesuksesan kita.

Pelajaran yang Saya Dapatkan
Kesuksesan bukan milik segelintir orang, semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Tetapi pertanyaannya adalah maukan kita  untuk sukses ? maukah kita untuk membayar harganya untuk menjadi sukses ? karena semuanya ada harga yang harus kita bayar. Perjuangan kita akan membuahkan hasil kalau cara berpikir kita benar.

Jumat, 20 Desember 2013

The Power of Love



Didalam kantor biasanya kita sering sekali menghadapi orang yang sulit, makin banyak di tegur makin jadi. Akhirnya hubungan antar atasan dan bawahan menjadi tidak baik, yang berakibat pada produktifitas yang menurun. Akhirnya sudah bisa dipastikan karyawan tersebut pasti akan keluar, kalau mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Pertanyaan yang selalu mengganggu saya adalah “Apakah orang yang sulit di kantor selalu tidak baik ?”.  Ternyata tidak selalu orang yang sulit itu tidak baik, ada kalanya karena mereka mempunyai cara pandang yang berbeda dengan kita, dan dia teguh dengan pendiriannya, maka kita katakan orang tersebut adalah orang yang sulit.
Orang yang mempunyai pemikiran yang berbeda dan mempunyai pendirian yang kuat sebetulnya bagus juga. Karena kalau dia sudah meyakini sesuatu maka tidak mudah untuk berubah. Dan cara pandang yang berbeda sangat bagus untuk kita, dengan adanya orang yang berbeda cara pandangnya maka kita dapat belajar sesuatu dari dia. Saya sering juga belajar dari orang orang yang berbeda pendapat dengan saya, biasanya saya ingin tahu lebih jauh kenapa dia dapat berpikir seperti itu ?, dari pembicaraan dan diskusi seperti ini, saya sering mendapatkan hal hal baru yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.

People don’t care how much you know until they know how much you care
Pada saat awal saya memulai membangun usaha saya menerapkan prinsip manajemen, dimana saya membuat perencanaan, dan meminta karyawan untuk mengerjakannya, kemudian saya kontrol. Hubungan saya dengan karyawan seperti hubungan atasan dan bawahan hanya soal pekerjaan saja. Yang terjadi adalah saya banyak sekali mengerjakan hal hal yang seharusnya tidak saya kerjakan seperti mengawasi pekerjaan karyawan, apakah mereka bekerja dengan baik atau tidak. Kemudian kalau ada orang yang cara berpikirnya berbeda dengan saya, saya akan melihat bahwa cara mereka berpikir salah.
Mengelola perusahaan dengan cara seperti ini ternyata banyak menyerap tenaga dan pemikiran, saya merasa banyak pekerjaan tetapi hasilnya tidak seperti apa yang saya harapkan. Produktifitas menjadi sangat rendah sekali.
Perubahan yang terjadi adalah pada saat saya mulai mengikuti seminar-seminar leadership, ternyata saya melihat ada cara lain untuk memimpin dengan cara yang lebih baik. Didalam leadership saya belajar bahwa yang sangat penting dalam kita memimpin adalah hubungan baik. Judul tulisan ini the Power of Love, saya akan terjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi kekuatan kasih sayang. Kita harus dapat mengasihi seluruh anggota keluarga. Kemudian saya mulai mengubah misi perusahaan menjadi Helping others grow, bagaimana saya dapat membantu mereka semua untuk bisa bertumbuh dalam karirnya, saya tidak melihat lagi apakah mereka akan terus bersama di perusahaan saya, atau mereka akan berpindah ke perusahaan lain. Karena memang tujuannya adalah membantu mereka bertumbuh, kalau mereka pindah ke tempat yang lain mereka harus dapat berhasil ditempat yang baru.
Seperti kata John C Maxwell yang saya kutip untuk judul paragraph ini, orang tidak peduli berapa banyak saya tahu tentang mereka, sampai mereka tahu berapa besar kita mengasihi mereka. Bila kita dapat menerapkan ini, kedalam perusahaan, maka perusahaan akan berkembang dengan pesat, karena setiap orang akan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam dirinya.

Pelajaran yang saya dapatkan
Taj Mahal adalah salah satu karya yang menjadi salah satu keajaiban dunia, merupakan peluapan rasa cinta seorang raja pada istrinya yang meninggal dunia. Rasa cinta dapat mendorong orang untuk menggali potensi dalam dirinya yang sangat besar. Bagaimana kita dapat membantu banyak orang untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya ?  

Senin, 09 Desember 2013

Menghilangkan Kendala




Saya banyak sekali berdiskusi dengan teman-teman yang berbeda-beda, ada diantara mereka yang sering mengalami banyak kendala, setiap kali saya bertemu ceritanya kendala. Tetapi ada sebagian teman saya yang lain, kalau bertemu dengan mereka selalu antusias dengan apa yang sedang mereka kerjakan. Kemudian saya mulai bertanya dalam diri sendiri apa yang membuat beda di kedua kelompok tersebut ? apakah benar sebagian teman saya yang antusias itu mujur saja, tidak mengalami masalah yang besar ?

Masalah sudut pandang
Bagaimana seseorang memandang permasalahan yang sedang dihadapi menjadi perbedaan yang sangat signifikan. Bila seseorang memandang bahwa dalam hidup selalu ada masalah yang harus kita hadapi, dan setiap menghadapi masalah adalah bagus karena kita akan naik kelas, maka perasaan kita menjadi semangat dalam menghadapi masalah tersebut. Karena pada saat menghadapi masalah tersebut kita tahu bahwa setelah urusan ini selesai, maka persoalaannya akan menjadi jelas dan dapat diselesaikan.
Sedangkan sebagian teman saya yang selalu mengeluh dia akan mendapatkan permasalahan yang sama terus menerus.
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana caranya dapat mengubah sudut pandang ?, saya mempunyai pengalaman dari teman saya, dia suka bermain golf, dan karena dia bermain golf secara rutin, dia mengenal baik beberapa cady yang sering bersama teman saya ini. Pada suatu saat salah seorang cadynya ingin meminjam uang karena anaknya sakit keras dan harus masuk rumah sakit. Karena merasa iba teman saya ini memberi uang kepada cady tersebut, dan mengatakan bahwa uang itu adalah sumbangan dia untuk anaknya. Setelah beberapa lama sang cady tidak pernah muncul lagi  dilapangan golf. Dan teman saya ini bertanya pada teman cady tersebut, ternyata anaknya tidak sakit, dia telah berbohong agar diberi uang. Setelah teman saya tahu bahwa sang cady berbohong, teman saya mengatakan bahwa dia sangat bersyukur bahwa anaknya tidak sakit.
Sudut pandang berbeda memberikan reaksi yang berbeda, mungkin kalau itu terjadi pada saya, saya akan marah karena saya merasa di bohongin, tetapi teman saya merasa bersyukur karena anaknya tidak sakit.
Saya mengenal beberapa orang yang sudah sangat sukses didalam kehidupan mereka, memang cara mereka berpikir sangat berbeda, saya merasa belajar banyak tentang kehidupan ini, kalau saya sedang berbicara dengan mereka. Saya belajar juga betapa pentingnya membaca buku yang bermutu untuk pengembangan diri, sehingga dapat mengubah pola pikir kita. Karena saya percaya apa yang dikatakan oleh teman-teman saya bahwa kesuksesan dimulai dari pola pikir kita.

Goal yang kuat
Yang saya alami selama ini pada saat saya mempunyai goal yang besar, dan saya sudah tahu jalan yang harus ditempuh untuk mencapai goal tersebut, maka kita akan merasa semangat sekali untuk menyelesaikan langkat-langkah menuju goal tersebut. Seperti sekarang ini saya mempunyai goal pribadi yang sangat kuat, saya menemui banyak tantangan dalam menapaki jalan yang sudah saya pikirkan. Tetapi karena goal saya kuat, maka pada saat saya menemui tantangan yang saya lakukan adalah untuk mencari solusi untuk mencapai tujuan. Saya tidak punya waktu untuk memikirkan masalahnya lagi. Hal ini saya lakukan pada saat saya berdiskusi dengan teman saya, dan pada saat saya mulai mengeluh teman saya bertanya apa sih yang ingin kamu capai ? apa goal kamu dalam 5 tahun kedepan ? kemudian teman saya tersebut mulai berbicara tentang goal saya. Persis seperti pada bukunya John C. Maxwell yang berjudul “Put Your Dream To The Test”. Kemudian teman saya mengatakan bahwa kalau saya mempunyai goal yang kuat maka masalah tidak akan terlihat, tetapi kalau goal saya lemah maka masalah akan banyak sekali. Goal yang kuat di tandai dengan sense of urgency, saya merasa harus dapt goal tersebut. Terus teman saya mulai bercerita, seandainya sekarang kamu tidak punya cukup uang, kemudian anak kamu di sandera, dan penyandera tersebut minta tebusan uang yang cukup banyak, kalau tidak diberi maka anakmu akan dibunuh. Apa yang akan kamu lakukan ? pasti dengan segala cara kamu akan berusaha bagaimana caranya mendapatan uang untuk dapat membayar uang tebusan.
Kemudian teman saya bertanya lagi, apa dalam hidupmu yang dapat menggerakan kamu untuk berusaha seperti apa bila anakmu di sandera tersebut ?
Pelajaran yang saya dapat dari obrolan tersebut adalah, dengan mempunyai goal atau impian yang kuat, kita dapat menyingkirkan semua kendala yang dihadapi.