Setiap hari raya Iedul Fitri kita saling
memaafkan, makna yang terkandung dalam memaafkan sangat dalam bila kita
jalankan. Pertanyaannya apakah memang benar kita dapat memaafkan seseorang
dengan tulus, sekalipun orang tersebut telah menyakiti hati kita.
Memang kita
harus dapat memaafkan seseorang dari hati kita yang paling dalam, sehingga kita
tidak ada lagi rasa benci, rasa kesal bila bertemu atau memikirkan teman kita
yang telah menyakiti hati kita. Kalau kita bisa benar-benar memaafkan, maka
kita akan meresakan kedamaian di hati, dan kebahagiaan.
Saya pernah
mendengarkan suatu cerita, ada seorang anak TK katakan bernama Rini yang tidak
disukai oleh seorang temannya yang bernama Rina. Pada suatu saat teman lainnya bernama
Tina mengundang mereka ke pesta ulang tahun di rumahnya. Pada saat Rina dan Ibu
datang ke pesat ulang tahun tersebut, mereka melihat Rina sudah ada didalam
rumah Tina.
Maka ibu
nya Rina mengatakan pada ibunya Tina bahwa mereka akan pulang kerumah kalau
Rini masih ada di rumah itu, dan mereka akan membawa pulang juga kue ulang
tahunnya. Dalam rasa kebingungan ibunya Tina memutuskan untuk menyuruh Rini
pulang ke rumah.
Sampai di
rumah Rini melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya, dan saat itu juga ibu
Rini naik pitam. Kemudian Ibu Rini menceritakan kejadian tersebut ke teman
dekatnya apa yang terjadi. Dan teman dekatnya menasehati bahwa “bila dia
membenci seseorang dan tidak dapat memaafkan maka ibarat meminum racun tetapi
menghendaki orang lain yang meninggal”
Setelah saya
pikirkan nasehatnya benar sekali, karena pada saat kita membenci seseorang,
maka kita akan merasakan enerji kita terkuras habis, kita merasa capai. Tetapi orang
yang kita benci tenang-tenang saja, mereka bahkan dapat ber senang senang. Rasa
benci dapat membuat kita tidak dapat berpikir dengan baik.
Marilah di
saat yang indah ini kita belajar memberikan maaf yang tulus pada teman teman
kita, tanpa kita pikirkan lagi perbuatan mereka di masa lalu, kita buka
lembaran baru di tahun baru ini.
2 komentar:
Terima kasih pak Indra! Sebuah renungan yang bagus.
Selamat Idul Fitri 1433H!
Alangkah indahnya kita memaafkan (memberi maaf) karena kita mafhum kita sudah terlebih dulu dimaafkan oleh Sang Khalik. Sangat takabur kalau kita merasa orang lain butuh maaf dari kita, memangnya kita siapa?
Posting Komentar