Beberapa tahun yang
lalu dan mungkin sekarang juga masih terjadi pada saat membayar listrik harus
antri di loket pembayaran listrik, dan memerlukan waktu paling tidak 30 menit
kalau membayarnya di awal, kalau membayarnya persis di batas tanggal pembayaran
akhir yang antri panjang sekali memerlukan waktu dua jam. Hal ini terjadi untuk
pembayaran yang lain seperti telepon dan air minum. Kalau kita hitung berapa
biaya yang kita keluarkan untuk melakukan aktifitas tersebut, seandainya saya
menyuruh staff ahli rumah tangga dengan gaji UMP sekitar Rp. 2.5 juta per
bulan, maka gaji sehari Rp. 100 ribu, kalau waktu yang diperlukan setengah hari
artinya untuk membayar listrik saya harus mengeluarkan biaya 50 ribu untuk
staff ahli, belum transport yang dibutuhkan untuk pergi ke loket pembayaran.
Biaya tinggi ini tidak disadari oleh kebanyakan orang,
karena jarang sekali yang mau menghitung biayanya, sehingga sekarang ini sering
sekali melihat antrean yang panjang untuk membayar atau membeli sesuatu. Ketidak
sadaran ini karena mungkin kita semua belum menyadari betapa mahalnya waktu
yang kita gunakan tersebut.
Automation Menurunkan Biaya Operasi
ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) merupakan suatu terbosan yang membuat nyaman,
sebelumnya orang lebih suka dilayani artinya berhadapan dengan kasir di bank
lebih menyenangkan dibandingkan dengan ATM. Tetapi sekarang sudah bergeser,
orang lebih senang ke ATM dibandingkan harus antri ke Teller di bank. Karena
kita dapat pergi ke ATM kapan saja kita memerlukan transaksi, sedangkan di Teller
mempunyai keterbatasan jam kerja.
Bagi bank
sendiri, mempunyai ATM yang banyak akan mengurangi biaya operasi karena
menggaji teller akan lebih mahal dibandingkan mempunyai ATM. Biaya per
transaksi di ATM pasti lebih murah dibandingkan dengan Teller. Sehingga bank
memaksa orang bertransaksi di ATM dibandingkan dengan di Teller, seperti
pembayaran kartu kredit kalau kita lakukan di teller biayanya akan jauh lebih
mahal dibandingkan kalau membayar lewat ATM atau internet banking.
Bahkan
belanja bulanan dapat dilakukan online, sudah cukup lama saya melakukan belanja
online untuk kebutuhan rumah tangga, setiap bulan pesan barang di Internet
kemudian paling lama tiga hari barang belanjaan sudah sampai di rumah. Saya sudah
tidak terbiasa lagi dengan mencari barang di toko atau supermarket kemudian
untuk membayar harus antri, berapa banyak waktu yang dikeluarkan untuk
berbelanja di toko, waktu tersebut dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih
produktif atau bersama dengan keluarga, berdiskusi dengan anak-anak, membaca
buku atau aktifitas lain yang dapat digunakan untuk pengembangan diri.
Dampak Automation
Harga komputer
semakin lama semakin murah, dan processing
power-nya juga makin meningkat, sehingga komputer sekarang sudah masuk
hampir ke segala kehidupan manusia, mobil juga sudah menggunakan komputer untuk
mengatur semua mesin dan peralatannya. Lemari Es juga sudah ada yang
menggunakan komputer, dan bahkan ada yang dapat mengetahui isi didalam lemari
es apa saja. Sekarang ini setiap bulan pada saat mau berbelanja kita harus
repot untuk mendaftar apa saja yang harus dibeli, kemudian dari daftar tersebut
kita belanja ke toko, atau saya lakukan belanja online. Coba bayangkan pada
suatu saat semua persediaan barang belanjaan dapat diketahui oleh komputer,
kemudian semuanya itu dihubungkan ke toko online, dan secara otomatis kita akan
dikirim barang yang kita butuhkan, tanpa harus report mendata barang apa saja
yang harus dibeli.
Tentunya waktu
yang kita miliki akan semakin banyak yang dapat kita gunakan hal-hal yang lebih
produktif lagi.
Masa Depan Industri Software
Industri
software adalah salah satu pendorong untuk terjadinya automation, karena setiap
automation harus disertai dengan software tidak dapat dilakukan hanya dengan
hardware saja. Kebetulan sekali saya berkecimpung di dunia industri software
sudah cukup lama, tahun ini sudah mencapai dua puluh lima tahun saya berada di
industri ini.
Kebetulan juga
saya suka sekali dengan automation, yang ingin saya wujudkan sekarang ini
adalah membuat software yang fully automated untuk mengerjakan sesuatu, karena
tempat saya bekerja sekarang ini mengerjakan software untuk penggajian, saya
selalu berpikir bagaimana caranya agar untuk menghitung gaji menjadi lebih mudah,
tanpa harus ada campur tangan banyak dari orang yang mengerjakan.
Pada awalnya hal yang
paling sulit dirasakan oleh perusahaan adalah perhitungan PPh21, dan sekarang
ini software kami sudah dapat menghitung pajak secara otomatis,
artinya user hanya mengerjakan penggajiannya saja seperti data kehadiran, ijin,
cuti, shift dan sebagainya pada saat menghitung gaji, software akan secara
otomatis menghitung PPh 21, sesuai kondisi yang ada pada transaksi penggajian.
Hal
berikutnya yang dirasakan banyak pekerjaan oleh user payroll adalah masalah
kehadiran, surat perintah lembur dan penggantian shift. Bagaimana caranya
membuat ketiga hal tersebut dapat dilakukan secara otomatis, pada tanggal sembilan bulan september
mendatang kami akan meluncurkan produk baru yang dapat meng-otomasi ketiga
pekerjaan tersebut, shingga pekerjaan untuk menghitung gaji akan jauh lebih
berkurang lagi.
Diatas kertas
memang dapat dilakukan, tetapi tentunya pada saat dilapangan nanti perlu adanya
penyesuaian seperti pada saat awal kami melakukan otomasi di perhitungan pajak,
banyak penyesuaian di lapangan, dan sekarang ini sudah sangat stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar