David karp seorang anak remaja yang baru berumur 26 tahun sudah
menjadi milioner, karena dia membuat
suatu aplikasi Tumblr yang sudah berhasil menghimpun 105 juta blog
diseluruh dunia. Aplikasi tersebut dibeli oleh Yahoo secara tunai sebesar 1,1
miliar dolar AS. Hal tersebut kalau di dunia TI menjadi hal yang wajar, tetapi
yang luar biasa adalah David Karp pada masa sekolah di SMA Bronx High School of
Science telah di drop out atau dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh
dan tidak mampu mengikuti pelajaran. Akhirnya sang Ibu yang percaya bahwa
anaknya adalah genius maka disekolahkan di rumah (Home Schooling) selama tiga
tahun, berkat kegigihan sang ibu dan memang kecerdasan sang anak, David dapat
membuat aplikasi Tumblr yang sangat populer yang akhirnya dibeli oleh Yahoo.
Pertanyaan yang menarik dari kasus diatas adalah bagaimana
seorang anak yang drop out dari sekolah karena dianggap bodoh dan tidak mampu
dapat menciptakan suatu software yang akhirnya membawa David menjadi seorang
milioner di usia yang sangat muda.
One size fits all
Sistem
pendidikan sekarang yang sudah cukup lama dijalankan merupakan pendidikan
masal, dimana setiap anak didik diberi pelajaran yang sama dan kecepatan yang
sama. Padahal kita tahu bahwa setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, mungkin ada anak yang kurang dibidang matematika tetapi dia
sangat berbakat dibidang seni, sehingga bila dikembangkan bidang seninya maka
anak tersebut akan berprestasi.
Kecepatan belajar anak juga tidak sama, mungking ada anak
yang memerlukan waktu lama untuk memahami sesuatu hal karena dia mau mencerna
dengan baik apa yang dia terima, tetapi setelah dia mengerti dasarnya maka dia
akan mengerti dengan cepat. Jadi pada awalnya lambat untuk mengerti tetapi
kalau dia sudah menguasai dasarnya maka dia dapat dengan cepat mempelajari
banyak hal, anak seperti ini juga sering dikatakan lambat sehingga dia tidak
dapat menggali potensi dirinya, karena sudah terlanjur di cap lambat.
Kesehatan atau keadaan anak tidak selalu fit, kadang anak
dapat tidak masuk sekolah karena sakit atau karena ada alasan lain yang cukup
kuat sehingga dia tidak dapat berangkat ke sekolah. Pada saat tidak hadir di
kelas, maka untuk pertemuan berikutnya anak tersebut tidak mungkin mendapatkan
pelajaran ulangan, kalau tertinggal pelajaran sekali dan kebetulan diberikan
pelajaran dasar yang baru, maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti kelas yang berikutnya, maka anak tersebut juga di cap tidak mampu.
Kalau memang tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi
anak yang ada tentunya kita harus mengubah cara anak belajar, setiap anak harus
diberi kesempatan yang sama dalam hal mengembangkan potensinya masing-masing.
Perkembangan home schooling yang pesat sekarang ini karena sekolah sudah tidak
dapat mengakomodir kemudian masing masing anak didik yang mempunyai kebutuhan
yang berbeda-beda antara satu anak dengan anak yang lainnya.
Pada saat saya berdiskusi dengan teman saya tentang
pendidikan, Mas Savic mengatakan “Mengapa sekarang banyak anak yang di cap ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder), cirinya adalah anak tidak dapat
menyimak”. Mungkin anak tersebut tidak mengidap ADHD katanya, tetapi karena
anak tersebut tidak tertarik dengan pelajaran yang diberikan, anak tersebut
merasa bosan kemudian tidak memperhatikan apa yang dikatakan gurunya, coba
kalau seandainya anak tersebut diberikan sesuatu yang menarik minatnya, maka
anak tersebut akan memberikan perhatian yang lebih.
Perbincangan yang sangat menarik, mungkin akan terjadi pro
dan kontra dalam membahas masalah ini, tetapi sekarang ini sedang terjadi
perubahan dalam dunia pendidikan. Banyak sekali cara-cara pendidikan baru
muncul.
Model Pembelajaran yang berbeda
Salman Khan
seorang Hedge Fund analis pada awalnya dia diminta sepupunya untuk mengajarkan
matematika sederhana. Salman Khan mengajarkan sepupunya yang ada di Louisiana,
untuk mengajarkan jarak jauh menggunakan video yang akhirnya di posting ke
youtube. Pertama dari lingkungan keluarga dia menyukai cara belajar dengan
menggunakan video yang upload oleh Salman Khan. Akhirnya banyak orang yang
menyukai cara belajar demikian, sampai anak Bill Gate pun menyukai cara belajar
seperti ini.
Sekarang Salman Khan mendirikan Khan Academy, semua orang
dapat kesempatan belajar di Khan Academy secara online dan free.
Kelebihan cara belajar seperti ini adalah siswa dapat
memilih subjek sesuka siswa sendiri, dan bila tidak mengerti dapat dilakukan
berulang-ulang sehingga tidak ada kata tertinggal.
Sugata Mitra orang India mengadakan eksperimen pembelajaran
dengan menggunakan komputer yang diberi nama hole in the wall. Di pedalaman
India sulit menemukan guru untuk mengajar anak-anak, maka Mitra membuat
komputer yang diletakan di belakang pintu kemudian pintu tersebut diberi lubang
untuk menaruh monitor, dan disamping lubang diberi lubang juga untuk menaruh
pad yang dapat menggerakan cursor di layar. Anak yang sama sekali belum
mengenal komputer diminta untuk mencoba peralatan tersebut, ternyata dengan
cepat anak tersebut dapat menggunakan komputer dan mulai belajar menggunakan
komputer, pada saat satu anak dapat melakukan anak tersebut mengundang teman
lainnya, dan teman lainnya juga mencoba.
Pelajaran yang diberikan lewat internet dan komputer ini
akan memberikan pelajaran yang disukai oleh anak, dan kecepatan belajar dapat
disesuaikan terhadap masing masing anak. Sehingga tidak ada lagi anak yang
tertinggal. Model pendidikan seperti ini sekarang sedang dikembangkan ke beberapa
tempat, dan hasilnya cukup menggemberikan.
Teknologi, teknologi dan teknologi
Teknologi
merupakan infrastruktur dalam segala bidang, dengan menggunakan teknologi
banyak hal yang tidak dapat dilakukan sebelumnya, sekarang dapat dilakukan
dengan mudah, dengan menggunakan teknologi. Peranan teknologi sudah memasuki
dibanyak bidang dalam kehidupan manusia, dan sekarang ini masih terus
berkembang. Kita belum tahu ujung dari perkembangan teknologi yang sekarang,
yang pasti sekarang teknologi banyak membantu meringankan pekerjaan manusia
dengan menggunakan automation.
Pendidikan yang digagas oleh Salman Khan dan Sugata Mitra
keduanya memanfaatkan teknologi untuk memberikan pendidikan yang gratis tetapi
sangat efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar