Banyak teman saya
yang mengatakan kita harus belajar dari pengalaman kita sendiri. Setelah saya
merenung kembali pernyataan tersebut ada benarnya juga, waktu awal saya mulai
membangun usaha, saya selalu belajar dari pengalaman sendiri, saya suka mencoba
hal-hal baru, kemudian melihat hasilnya dari percobaan tersebut. Banyak juga
yang saya dapatkan dari pengalaman mencoba banyak hal yang baru. Hingga saya
mengalami kejatuhan bisnis saya di tahun 2003, dan pada saat itu saya
berjalan-jalan di toko buku, dan menemukan buku yang judulnya sangat
menggelitik “The Secret of Software Success”, tanpa berpikir lama, saya
langsung membeli buku tersebut dan saya baca.
Setelah
membaca buku tersebut saya mengetahui mengapa perusahaan yang saya bangun
jatuh, padahal marketingnya bagus, dan ternyata di buku tersebut diceritakan
ada perusahaan di Amerika yang modelnya sama seperti yang saya lakukan, dan
ternyata perusahaan tersebut tutup. Saya masih beruntung karena skalanya jauh
lebih kecil, sehingga menanganinya jauh lebih mudah.
Sejak saat
itu saya mulai belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku. Saya
mulai membaca buku-buku tentang perusahaan software di Amerika, juga tentang
orang-orang yang mendirikan perusahaan software seperti Bill Gate, Steve Job,
Larry Elison pendiri Oracle, dan banyak buku tentang perusahaan software saya
baca. Hasil membaca buku-buku tersebut saya mulai mengerti tentang bisnis
software, bagaimana kalau ingin memperbesar bisnis software. Bagaimana mereka -berpikir
untuk mengembangkan perusahaannya. Kemudian saya membaca buku-buku tentang
perusahaan yang menjadi besar, bagaimana mereka berpikir agar dapat
mengembangkan perusahaan mereka, dan perusahaannya menjadi besar.
Saya mulai
menikmati untuk mempelajari pola pikir orang-orang sukses, dan saya mulai
belajar, ternyata cara mereka berpikir sudah beda sekali dengan apa yang saya
pikirkan sebelumnya. Memang pada awalnya saya mempunyai banyak keraguan, karena
hal-hal yang menurut saya tidak mungkin, mereka lakukan dan memang menjadi
besar.
Salah satu
contoh adalah tentang membangun manusia, yang saya lihat selama ini banyak
perusahaan di Indonesia, tidak terlalu memperhatikan faktor manusia, banyak
orang yang sudah lama sekali bekerja di suatu persahaan tetapi kehidupannya
biasa-biasa saja, apalagi pada saat mereka pensiun. Saya melihat beberapa orang
yang saya kenal dan mereka bekerja di perusahaan software internasional, mereka
mempunyai kehidupan yang luar biasa. Mereka sangat bangga sekali dengan
perusahaan software mereka bekerja, karena sudah membuat kehidupan mereka
berubah menjadi jauh lebih baik.
Dari
pengalaman tersebut saya mulai membangun team yang kuat di Andal Software,
memang tidak mudah untuk membangun team, namun sekarang ini kami sudah mulai
merasakan hasil dari membangun team tersebut, saya ingin membangun manusianya
lebih lagi, sehingga dari segi kemampuan mereka akan meningkat pesat, dan
sejalan dengan kemampuan yang mereka raih, tentunya kita harus imbangi dengan
memberikan kehidupan yang lebih baik lagi terhadap para Andalers.
Pelajaran yang saya dapatkan
Belajar dari
pengalaman sendiri memang bagus, dan akan lebih bagus lagi bila ditambah dengan
belajar dari pengalaman orang lain. Untuk dapat belajar dari pengalaman orang
lain, kita perlu banyak membaca buku, tentunya kita harus berterima kasih pada
mereka yang telah menulis buku. Dengan memberikan pengalaman mereka, kita dapat
belajar dari mereka. Dan sebagai apresiasi kepada para penulis buku, saya
selalu membeli buku yang asli, saya tidak pernah mau untuk membuat foto copy
suatu buku, kecuali saya sudah cari kemana-mana tetapi bukunya tidak ada, hal
ini hampir tidak pernah terjadi.
Banyak teman
saya yang mengatakan mereka tidak punya waktu untuk membaca, dan ada juga yang
mengatakan bahwa untuk membeli buku yang mahal sayang sekali. Menurut saya
waktu yang digunakan untuk membaca buku, akhirnya akan banyak menghemat waktu
saya dalam mengembangkan usaha, dan kalau harga buku menurut saya sangat murah
sekali, dibandingkan dengan pengalaman yang saya dapatkan dan hasil dari
membaca buku tersebut. Memang kita tidak bisa mengukur bahwa saya telah
-membaca sepuluh buku tetapi saya tidak mendapatkan apa-apa. Dari pengalaman
saya setelah membaca ratusan buku, maka saya mempunyai pemikiran yang berbeda,
karena saya sudah mempelajari banyak penulis.
Ada teman
saya yang mengatakan bahwa dia sudah membaca buku kemudian di praktekan
hasilnya tidak sesuai, dan pada saat saya tanya berapa buku yang di baca ?
tidak lebih dari sepuluh buku. Saya tidak pernah membaca buku, kemudian saya
ikuti seratus persen dari buku tersebut, apa yang saya pelajari adalah bukan
hanya cara yang dituliskan didalam buku tersebut, melainkan cara berpikir orang
yang menulis buku pada saat mereka mengalami tantangan tertentu. Dari belajar
pola pikir ini kita akan diajarkan berpikir seperti mereka, bukan bagaimana
caranya mereka menghadapi sesuatu. Karena situasi yang berbeda, dengan
persoalan yang sama, cara menghadapinya akan berbeda.
terjadi
demikian, saya mulai melihat kembali kebelakang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar