Pada saat teman,
saudara atau anak kita mengalami kegagalan, maka kita ingin menghibur agar dia
dapat menghilangkan kesedihan. Tetapi bagaimana caranya kita memberikan kata
kata pendukung akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Kalau saya
perhatikan banyak juga orang tua yang melakukan kesalahan, seperti pada saat
anaknya jatuh atau kepalanya terantuk sesuatu, maka akan dikatakan yang nakal
lantainya atau barangnya, dampak dari ini adalah akan menjadikan manusia yang
menyalahkan orang lain bila dia melakukan kesalahan. Hal ini sering sekali kita
lihat di jalanan dalam berlalu lintas. Berikut ini contoh seorang anak yang
kalah dalam pertandingan, kata kata apa yang tepat diberikan pada anak tersebut
?
Elisabet
seorang anak berusia 9 tahun, dia suka sekali dengan gymnastik, seorang anak
yang sangat energetik, dan dia sangat yakin sekali delam melakukan gymnastik
dan sangat baik. Pada suatu saat dia mengikuti lomba gymnastik, pertama kali
dia melakukan senam lantai dan dia lakukan sangat baik sekali dan juga
permainan yang berikutnya Elisabet bermain dengan sangat baik, tetapi setelah
beberapa temannya bermain, Elisabet kalah dalam pertandingan, padahal dari
rumah dia sangat yakin akan menang dan mendapatkan beberapa medali, sehingga
dia sudah menyediakan tempat untuk medali.
Pada saat
Elisabet menerima kekalahan sebagai orang tua apa yang akan dikatakan pada
Elisabet ?
Apakah :
1.
Mengatakan bahwa Saya pikir Elisabet adalah yang
terbaik
2.
Mengatakan bahwa mereka telah merampas medali
Elisabet, yang seharusnya diterimanya
3.
Meyakinkan Elisabet bahwa Gymnastik tidak
terlalu penting
4.
Mengatakan bahwa Elisabet mempunyai kemampuan
dan lain kali dia akan menang
5.
Mengatakan bahwa Elisabet memang tidak berhak
untuk menang
Tujuan orang
tua Elisabet mengatakan hal diatas sebenarnya untuk memproteksi Elisabet dari
kekecewaan kekalahan dalam lomba Gymnastik, tetapi pernyataan tersebut akan
diterima oleh Elisabet berbeda :
1.
Pernyataan bahwa Elisabeth adalah yang terbaik
adalah pernytaan tidak jujur, dan tentunya Elisabet juga akan mengetahui bahwa
dia memang bukan yang terbaik. Pernyataan ini tidak membantu Elisabet untuk
memperbaiki kekurangannya
2.
Pernyataan ini mengajarkan pada Elisabet untuk
menyalahkan orang lain, dalam hal ini menyalahkan dewan juri, padahal
permasalahannya adalah penampilan Elisabet sendiri pada saat pertandingan. Pada
saat Elisabet bertumbuh dewasa dia akan selalu menyalahkan orang lain atas
kekurangannya. Hal ini sering kita dengar disekeliling kita.
3.
Hal ini akan mengajarkan Elisabet bahwa hal-hal
yang tidak dia kuasai menjadi tidak penting, Apakah kita mengharapkan nanti
pada saat Elisabet menemui masalah dalam hidupnya, masalah tersebut menjadi
tidak penting ? padahal pertumbuhan manusia terjadi karena masalah yang ada.
4.
Pernyataan ini adalah yang paling berbahaya
dampaknya, karena apakah kalau kita mempunyai kemampuan maka secara otomatis
kemampuan tersebut akan membawa dia ke arah yang dia inginkan ? sehingga kalau
sekarang dia tidak dapat menjadi juara artinya selanjutnya dia tidak akan
menjadi juara, karena kemampuan yang dia miliki kalah dibandingkan dengan
temannya.
5.
Pernyataan ini akan sangat menyakitkan hati
Elisabet.
Seorang ayah
yang baik akan mengatakan pada Elisabet seperti ini :
Elisabet saya tahu bagaimana perasaan kamu, bagaimana kecewanya kamu, walaupun kamu sudah memberikan yang terbaik tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan. Tetapi kamu tau, mungkin kamu belum saatnya berhak untuk mendapatkan juara tersebut, karena banyak teman-teman kamu yang berlatih lebih keras dari kamu, bila kamu ingin menjadi juara, maka kamu harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkannya.
Elisabet saya tahu bagaimana perasaan kamu, bagaimana kecewanya kamu, walaupun kamu sudah memberikan yang terbaik tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan. Tetapi kamu tau, mungkin kamu belum saatnya berhak untuk mendapatkan juara tersebut, karena banyak teman-teman kamu yang berlatih lebih keras dari kamu, bila kamu ingin menjadi juara, maka kamu harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkannya.
Dengan
pernyataan seperti diatas, maka Elisabet mengetahui kalau dia ingin benar benar
menjadi juara maka dia harus berlatih lebih keras lagi. Dan memang Elisabet
latihan lebih keras lagi terutama pada bagian yang dia masih merasa kurang.
Pada saat kejuaraan berikutnya, Elisabet bertanding melawan 80 remaja putri dan
dia memenangkan 5 medali pribadi, dan juga menjadi juara umum dan dia mendapatkan
piala yang besar.
Ayah
Elisabet memberikan pernyataan yang sebenarnya, dan juga mengajarkan bagaimana
caranya belajar dari kegagalan, dan belajar bagaimana dapat menjadi juara.
Apa yang saya pelajari
Awalnya saya
tidak pernah dapat memuji orang, pada saat saya membaca buku how to win friends
and influence people, ternyata pujian sangat penting dalam kita berhubungan
dengan orang lain, dan juga dalam hal mengembangkan orang lain.
Pertanyaannya
adalah bagaimana caranya memuji orang ? ternyata pujian yang paling efektif
adalah memuji tindakan bukannya kepandaian, bakat dan sesuatu yang telah
melekat pada dirinya. Teman teman saya sering sekali memberikan challenge pada
anaknya, seperti kalau kamu dapat mengerjakan pekerjaan rumah secara teratur
selama satu semester ini saya akan belikan boneka, boneka apa yang kamu suka ?
Dengan
memuji perbuatannya maka anak tersebut dengan semangat akan melakukan pekerjaan
yang seharusnya dia lakukan. Sama halnya dalam mengembangkan suatu team, kita
harus selalu memuji pekerjaan yang baik yang dia lakukan, sekecil apaun
pekerjaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar