Kemarin saya
menghadiri Seminar kepemimpinan dimana saya belajar tentang integritas. Pada
suatu saat saya bertemu dengan teman saya, dan saya mulai bercerita tentang
peraturan di kantor, di kantor teman saya ada peraturan bahwa kalau makan tidak
boleh di didalam ruangan kantornya, karena bisa mengundang tikus masuk kedalam
ruangan dan merusak banyak peralatan. Jadi ruang makan disediakan didalam ruang
tertentu. Pada suatu saat saya bertamu ke kantor teman saya ini, dan ternyata
dia makan di dalam ruang kantornya, kemudian iseng saya bertanya, apakah tikus
akan takut datang ke kantor mu ? dia senyum-senyum saja.
Saya belajar
bahwa bila seorang pemimpin ingin di hargai maka dia harus dapat memberikan
contoh dalam segala tindakan, diantaranya adalah memberikan contoh mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan bersama. Kalau di kantor semua karyawan tidak
boleh terlambat, maka sang bos juga harus datang pagi. Kalau bosnya sendiri
tidak bisa datang pagi, kalau dia akan menegor anak buahnya pasti anak buahnya
akan memberikan banyak alasan yang mana sang bos tidak dapat berkata-kata lagi.
Bila sang bos selalu berangkat pagi tepat waktu, maka anak buah tidak dapat
memberikan alasan banyak, karena mereka tahu bosnya datang pagi.
Di seminar
kemarin dikatakan bahwa integritas adalah rasa tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri, kalau orang tidak dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
bagaimana dia dapat bertanggung jawab terhadap orang lain.
Dari kalimat
yang diucapkan itu saya mulai merefleksikan diri saya, apakah selama ini saya
melakukan apa yang saya katakan ?, karena melakukan apa yang saya katakan juga
merupakan integritas, rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Orang lain
akan menilai pada saat kita berkata dan bertindak. Orang lain akan mengikuti
apa yang kita katakan kalau diri kita melakukan apa yang kita katakan. Kalau kita
sendiri tidak melakukan apa yang kita katakan, sulit rasanya untuk menyuruh
orang lain mengikuti apa yang kita katakan.
Di seminar
kemarin juga dikatakan, pada saat kita membangun bisnis kita harus mempunyai
integritas juga, kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan.
Si pembicara pada saat membangun bisnis dan mulai mencoba banyak bisnis, pernah
di tipu hingga milyaran rupiah. Tetapi apa yang dia lakukan adalah bagaimana
caranya agar dia dapat menutup hutang tersebut, apakah dia akan melakukan hal
yang sama seperti apa yang temannya lakukan terhadap dia ? SI pembicara memilih
untuk tidak melakukan hal yang sama. Sekarang dia sudah dapat melunasi
hutangnya, kehidupannya sekarang sudah sangat nyaman, dan sharing tentang
kehidupannya sangat luar biasa. Saya percaya suatu perubahan hidup di mulai
dari pola pikir, dan bagaimana kita dapat menjaga integritas kita, walaupun
mungkin lingkungan kita bertindak lain, tetapi kita tidak boleh terpengaruh
terhadap lingkungan yang kurang baik. Yang dialami oleh pembicara kemarin bahwa
lingkungan awalnya yang kurang baik, maka harus mencari lingkungan lain yang
jauh lebih baik, sehingga kita akan terbawa menjadi lebih baik lagi.
Pelajaran yang saya dapatkan
Untuk
menjadi seorang pemimpin yang disegani sang pemimpin harus mempunyai integritas
yang tinggi, artinya dia melakukan apa yang diucapkannya. Tanpa integritas
seorang pemimpin tidak akan di dengar oleh bawahannya. Saya baru mengerti
mengapa banyak bawahan yang tidak mau mendengarkan managernya, masalahnya
biasanya sang manager pekerjaannya hanya memberikan perintah, yang kadang
kadang dia sendiri tidak dapat mengerjakannya, kalau sang manager memberikan
perintah dan memberikan contoh untuk mengerjakannya, sudah hampir dipastikan
bawahannya akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh managernya.
Pelajaran kedua
yang saya dapatkan adalah lingkungan akan mengubah perilaku seseorang,
integritas mungkin dapat di ajarkan di dalam organisasi dengan dimulai dari
sang pemimpin. Kalau sang pemimpin mempunyai integritas yang tinggi, maka
kultur didalam organisasi tersebut akan penuh dengan integritas, dan orang baru
yang masuk kedalam organisasi tersebut akan tertular untuk mempunyai integritas
yang tinggi pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar