Tidak dapat disangkal lagi orang teknik sangat menguasai teknik pembuatan program, dan yang terjadi biasanya apa yang dipikirkan oleh orang teknik itu baik, tidak sama dengan yang dilihat oleh konsumen. Karena memang konsumen tidak memerlukan kecanggihan tetapi ke praktisan yang diperlukan. Perbedaan persepsi ini yang sering mengakibatkan seorang teknisi dapat membuat aplikasi tetapi tidak dapat dijual dipasar, karena orang teknisi tersebut tidak dapat mengangkap kebutuhan di pasar.
Andal Software merupakan salah satu industri software lokal di Indonesia, didalam perjalanannya dalam mengembangkan industri software lokal banyak hal menarik yang sering ditemui. Dalam blogs ini saya akan sharing pengalaman pengalaman tersebut, serta pemikiran pemikiran dalam pengembangan Andal Software
Kamis, 02 Desember 2010
Customer Driven Product
Tidak dapat disangkal lagi orang teknik sangat menguasai teknik pembuatan program, dan yang terjadi biasanya apa yang dipikirkan oleh orang teknik itu baik, tidak sama dengan yang dilihat oleh konsumen. Karena memang konsumen tidak memerlukan kecanggihan tetapi ke praktisan yang diperlukan. Perbedaan persepsi ini yang sering mengakibatkan seorang teknisi dapat membuat aplikasi tetapi tidak dapat dijual dipasar, karena orang teknisi tersebut tidak dapat mengangkap kebutuhan di pasar.
Selasa, 23 November 2010
Launching tiga produk sekaligus
Team Work Makes the Dream Work
Persiapan launching kali ini tidak seperti biasanya, karena kami meluncurkan sekaligus tiga produk yakni Andal Kharisma 2011, Andal PayMaster 2011 dan Andal Time Tracker 2011. Disamping launching ketiga produk tersebut kami juga memperkenalkan satu delivery channel yang baru yaitu Cloud computing, kali ini kami harus bekerja sama baik antar team di dalam Andal Software maupun dengan mitra mitra Andal Software seperti Rentris, persewaan mesin pencatat kehadiran, Green View penyedia layanan hosting dan Cloud computing, Bhinneka.com toko online IT nomor satu di Indonesia, dan tidak kalah pentingnya Microsoft yang menyediakan Operating System dan perangkat pengembang aplikasi lainnya.
Saya sangat bangga sekali dengan team yang ada di Andal Software, pekerjaan untuk membuat aplikasi ini sudah di canangkan dari tahun lalu, dan kami sudah set tanggalnya dari tahun lalu juga, dan ternyata kami dapat melakukannya on schedule, walaupun di tengah tengah perjalanan banyak terjadi hal-hal yang tak terduga. Kejadian kejadian tersebut merupakan pengalaman yang tak dapat dibayar dengan uang, pengalaman yang dapat digunakan untuk team kami membuat produk yang lebih baik lagi.
Banyak sekali diskusi, problem solving, dan tantangan baik dari team internal maupun datang dari para pelanggan kami, hasil dari kerja keras team selama dua tahun ini kami mempelajari banyak hal diantaranya :
· Learning Organization, kami dapat menjadi organisasi pembelajar dengan sarana dan kebiasaan yang diawali dari banyaknya tantangan yang datang baik dari team internal maupun dari pelanggan
· Relationship, hubungan antar team yang baik, saling bekerja sama dan kami selalu bekerja untuk mencari solusi.
· Clear Vision, kami semua mengetahui apa yang harus kami kejar, dan kami juga dapat merencanakan perubahan bisnis model seperti apa yang akan dilakukan Andal Software dalam lima tahun mendatang
· Leadership, kami bangga dengan pertumbuhan leadership didalam organisasi, sebagai leader para leader memberikan contoh, membantu menyelesaikan masalah, dan komunikasi yang transparan
Dari keempat point diatas membuat lingkungan kerja yang nyaman bagi mereka yang senang akan pertumbuhan pribadi, karena memang kami di pacu untuk selalu berkembang dan bertumbuh. Sekarang ini kami masih dalam proses untuk menjadi organisasi yang lebih baik lagi, dan kami akan meningkatkan keempat point diatas.
Karena kami semua percaya bahwa pertumbuhan perusahaan harus dimulai dari pertumbuhan individu yang ada didalam perusahaan, sangatlah sulit untuk mengharapkan pertumbuhan perusahaan yang baik tanpa dibarengi dengan pertumbuhan individu didalam perusahaan.
Senin, 09 Agustus 2010
Seminar BizTalk di UBM
Rabu, 28 Juli 2010
Mengapa Kami Bersedia Membuka Diri
Prolog
Awal perkenalan saya dengan Sdr. Teguh S. Pambudi, terjadi kurang lebih 8 tahun lalu saat beliau mulai meliput Andal Software. Setelah beberapa kali pertemuan, kami jadi sering berdiskusi tentang keadaan industri peranti lunak di Indonesia. Dan pokok bahasannya, biasanya akan mengerucut pada satu hal: bagaimana caranya mengembangkan industri software di Indonesia?
Pada suatu siang di sekitar bulan April 2008, atau beberapa bulan sebelum Andal Kharisma 2009 diluncurkan, Pak Teguh menelepon saya mengajak bertemu. Dalam pertemuan itu, beliau mengungkapkan keinginannya menulis buku dengan tema sentral: bagaimana menjadi seorang technopreneur di bidang software. Yang mengejutkan, ternyata beliau memohon agar Andal Software dapat dijadikan case study-nya.
Saya tidak dapat langsung menjawab permohonannya saat itu. Mengapa? Karena saya tahu bila dijadikan case study berarti Andal Software harus membuka semua yang ada di lingkungan internal termasuk strategi, policy, dan rencana ke depan. Seperti membuka rahasia dapur.
Sungguh ini permintaan yang tidak mudah. Sebagai informasi, kami (Andal Software) sudah mempunyai roadmap sampai tiga tahun ke depan, model bisnis seperti apa yang akan dijalankan, dan strategi apa yang akan digelar untuk mengeksekusinya. Semua itu sudah ada hingga jumlah karyawan serta susunan organisasinya yang mendukung seluruh strategi yang ada.
Permintaan Pak Teguh saya diskusikan dengan tim internal di Andal Software. Pro-kontra pun bermunculan merespons permintaan tersebut. Namun akhirnya, melalui diskusi yang cukup panjang, kami semua di Andal menyetujui untuk membuka semua informasi yang diperlukan Pak Teguh. Pertanyaannya: mengapa kami bersedia membuka diri?
1. Alasan filosofis. Bila banyak yang membaca buku ini, dan kemudian mendorong banyak pelaku industri peranti lunak tumbuh, maka pasar software di Indonesia pun akan menjadi besar. Jelas, buat kami, lebih enak bermain di pasar yang besar dibandingkan bermain di pasar yang belum tumbuh. Apalagi, mission statement kami sebagai perusahaan adalah “Helping Others Grow”. Untuk memenuhi misi tersebut, pastinya kami mengharapkan dapat membantu pertumbuhan industri peranti lunak di Indonesia. Dalam konteks ini, menerima permintaan menjadikan Andal Software sebagai case study adalah sejalan dengan mission statement kami.
2. Alasan strategi bisnis. Bila strategi dan rencana Andal Software ditiru perusahaan software lain, mereka akan memerlukan waktu untuk mengejar, dan pada saat itu kami mungkin sudah melaju jauh ke depan. Jadi, meniru sebuah iklan: kenapa takut?
Alhasil, kami pun bersedia untuk “dibedah”. Permintaan saya dan teman-teman di Andal Software cuma satu: buku ini dapat dipersembahkan untuk para pelaku industri TI, khususnya industri peranti lunak, sehingga industri ini pun akan berkembang dan bertumbuh di Indonesia.
Perbincangan yang Panjang
Maka, akhirnya terjadilah proses diskusi yang intens. Proses diskusi dengan penulis yang nota bene merupakan wartawan bisnis dan telah menulis buku studi kasus entrepreneurship di industri hospital equipment dan advertising, sangat menarik. Kekhawatiran saya pribadi tentang membuka rahasia dapur tak terbukti. Kami saling share, dan saya merasa bahwa wawasan saya justru bertambah luas lewat proses saling berbagi.
Dalam diskusi yang panjang itu, saya mengungkap banyak hal tentang Andal Software, mulai dari berdiri, fase-fase jatuh bangun, dan terpenting: kunci untuk menunggangi gelombang industri peranti lunak yang dinamikanya luar biasa pesat.
Industri peranti lunak memang seperti gelombang. What works today, become obsolete tomorrow! Peranti lunak yang hari ini hebat, akan segera tenggelam esok lusa dengan datangnya pesaing baru.
Yang menarik, dari menjadi “obyek” yang “dibedah”, saya akhirnya justru merasa menjadi “subjek” karena proses diskusi yang intens itu melahirkan kesadaran bahwa “Siapa tak bisa menunggangi gelombang dinamika yang demikian pesat, dia akan tenggelam, seperti tenggelamnya produk yang dihasilkannya”. Diskusi yang intens juga melahirkan kesadaran bahwa: the real competitor, sometimes is our mindset and the old way of doing business. Sebagai technopreneur, mindset dan cara mengelola bisnis harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan konteks industri yang terus datang bergelombang melahirkan beragam game changer yang baru.
Epilog
Karena kental dengan dinamika yang bergelombang itulah, buku ini akhirnya diberi judul “Riding the Wave: Strategi Andal Menaklukkan Industri Software”. Laiknya buku case study, pembahasannya kental dengan analisis makro dan mikro-manajemen, yang mengupas detail tentang bagaimana industri peranti lunak, dan bagaimana sebuah perusahaan software dikelola, mulai dari mendesain produk hingga aspek model bisnisnya.
Akhirnya, sebagai pihak yang telah “dibedah”, saya dan tim Andal Software berharap apa yang telah kami berikan untuk ditulis, benar-benar bisa bermanfaat bagi para pelaku industri TI, khususnya industri peranti lunak.
Jumat, 04 Juni 2010
Memilih bisnis model yang tepat
Sudah banyak contoh perusahaan perusahaan besar yang namanya sempat mendunia di awal perkembangan industri TI, sekarang ini sudah tidak terdengar lagi namanya. Bahkan untuk kalangan muda sekarang ini tidak tahu sama sekali nama tersebut. Sebut saja seperti WordStar, Word Perfect, Lotus 123. Kematian nama tersebut diatas, disebabkan adanya perubahan tekhnologi, dan mereka tidak dapat mengikuti gelombang teknologi yang digelutinya.
Sekarang ini juga sedang terjadi persaingan yang sangat ketat antara Google dan Microsoft, persaingan ini sangat menarik untuk diikuti, karena memang melihat sejarah perjuangan Microsoft mengikuti gelombang perubahan tekhnologi sangat handal, dan bahkan Microsoft juga salah satu perusahaan yang menjadi panutan. Seperti perubahan dari DOS menjadi Windows, Wordstar dan Lotus 123 tertelan gelombang perubahan pada saat Microsoft meluncurkan Windows 95, kedua perusahaan diatas kurang cepat dalam menanggapi perubahan tersebut.
Dalam perkembangan di dunia internet, pada awalnya Netscape menguasai pasar browser, dan Microsoft melihat bahwa browser ini mengancam posisi Microsoft, maka Microsoft mengeluarkan IE, dan dalam bukunya yang berjudul “Competing on Internet time”, yang ditulis oleh Michael A. Cusumano, membahas dengan sangat detil bagaimana Microsoft mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mendominasi pasar browser, dan pada saat itu sampai pada issue monopoli dan sempat di beberapa negara mengeluarkan peraturan bahwa browser tidak boleh di sertakan dengan windows.
Memang Microsoft sudah dapat mendominasi dunia operating system, bahkan yang tadinya Netscape dianggap akan menjadi pesaing utama Microsoft. Karena browser bisa menjadi landasan untuk melakukan browsing di internet. Tetapi Microsoft masih berfokus pada desktop application yang memang benar bahwa aplikasi di desktop ini merupakan tulang punggung dari Microsoft.
Cara Microsoft memperkuat Windowsnya dengan cara memberikan aplikasi yang sangat bagus dan terintegrasi diatas Windows, bahkan partner Microsoft didorong untuk membuat aplikasi yang beragam diatas windows. Berbagai produk dikeluarkan untuk mendukung Windowsnya seperti sharepoint untuk kolaborasi dan mengelola dokumen. Menurut saya sharepoint adalah salah satu pengelola dokumen yang sangat baik sekali.
Era internet baru datang
Pertempuran antara Microsoft dan Netscape hampir sepuluh tahun yang lalu ternyata belum berakhir, pada masa itu Internet baru muncul, dan pemakai juga belum sebanyak sekarang. Dan kita tahu bahwa pertumbuhan internet sangat luar biasa pesatnya.
Di Indonesia sekarang ini jumlah pengguna internet telah mencapai …. Bila dibandingkan dengan beberapa tahun silam yang hanya mencapai …. User. Pertumbuhan internet dipicu juga dengan perkembangan social networking, membuat jejaring melalui dunia maya. Sekarang ini anak anak muda sudah mengenal Face Book, Tweeter, youtube dan social networking software lainnya.
Perkembangan jumlah user yang menggunakan Internet yang cukup besar ini, akan banyak menggeser aplikasi dari desktop ke aplikasi berbasis web. Social networking software yang paling cocok adalah dengan menggunakan web application. Sehingga kedepannya web application akan lebih banyak dibandingkan dengan desktop application.
Apa yang sangat menarik untuk di ikuti
Di dunia maya yang begitu banyak sumber data dan berita, sehingga sekarang ini kita dibanjiri dengan informasi. Berbeda dengan abad ke duapuluh yang lalu, informasi sangat sedikit. Sehingga kita punya banyak waktu untuk mencari informasi, sekarang ini keadaan sudah terbalik, menjadi tidak punya banyak waktu untuk membaca seluruh informasi yang ada.
Dengan kekurangan waktu untuk membaca informasi maka kita harus memilih informasi semacam apa yang ingin dibaca dan ingin diketahui. Munculnya google sebagai mesin pencari, adalah waktu yang sangat tepat sekali, ditengah tengah orang kekurangan waktu untuk membaca informasi. Dengan bantuan google kita dapat mencari informasi yang hanya kita perlukan saja.
Anehnya, pada saat kita menggunakan jasa google sebagai mesin pencari, kita tidak dipungut bayaran oleh google. Google menyediakan mesin pencari waktu secara Cuma Cuma. Pertanyaannya adalah bagaimana google dapat hidup dan berkembang tanpa memungut bayaran bagi pengguna aplikasinya.
Google telah berhasil merevolusi bisnis model konfensional yang selalu mencari uangnya dari apa yang mereka buat, google mencari uangnya bukan dari aplikasinya. Tetapi dari iklan yang dapat dipasang disetiap orang mencari sesuatu, google dapat memberikan referensi untuk mencari informasi web tertentu. Dan setiap kali orang yang menggunakan google melihat web yang ditawarkan tersebut, pemilik web membayar ke google. Iklan seperti ini disebut sebagai pay per click.
Didalam bukunya yang berjudul FREE, Chris Anderson menulis tentang empat cara bagaimana seorang pembuat product dapat memberikan FREE kepada pemakainya. Bisnis model google disebut Freemium oleh Chris. Chris juga menulis buku laris lainnya yang berjudul Long Tail. Google sekarang ini membuat banyak aplikasi untuk memperkaya aplikasi, dengan tujuan banyak orang yang menggunakan aplikasi tersebut, diantaranya adalah Google Doc. Google doc adalah aplikasi yang dapat membantu untuk membuat dokumen dan sharing dokumen, yang sharing dokumen tersebut dapat diberi hak untuk membaca saja, atau ikut mengedit. Suatu alat untuk berkolaborasi membuat dokumen yang sangat baik dan gratis. Seperti mahasiswa dalam satu kelompok untuk membuat tugas bersama, dengan menggunakan google doc akan sangat mudah sekali, dibandingkan dengan menggunakan word di komputer masing masing.
Melihat bahwa aplikasi kedepan yang paling banyak adalah berbasis web, google membuat google chrome, dan juga mengeluarkan aplikasi untuk smartphone yang berbasis web juga. Tujuan google adalah satu, yaitu banyak yang menggunakan aplikasinya kemudian google akan mendapatkan uang dari iklan. Dan makin banyak pengunjung pemasang iklan akan makin senang, karena ukuran iklan adalah berapa banyak orang yang akan melihat iklannya.
Dimana persaingan antara Microsoft dan Google
Microsoft menjual windows dengan segala macam aplikasi yang mendukung windows tersebut sehingga pemakai windows dapat menggunakan komputernya untuk apa saja. Sedangkan google memberikan secara gratis OS nya, dan diharapkan banyak orang yang akan menggunakan, dan pemasang iklan akan berani bayar lebih mahal lagi.
Kita lihat bahwa kedua perusahaan tersebut bersaing sangat ketat, tetapi keduanya memiliki bisnis model yang berbeda. Google bisa mengalihkan medan pertempuran ke tempat yang berbeda, seperti Microsoft mengalihkan medan pertempuran pada saat Microsoft mengalahkan Netscape.
Kalau begitu siapa yang akan memenangkan pertempuran antara Microsoft dan Google, kita patut mengikutinya. Pengalaman saya selama mengikuti sejarah perkembangan Microsoft, Microsoft selalu punya cara untuk memenangkan pertempuran, bagaimana kali ini ? saya tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, tetapi saya sangat antusias mengikuti langkah langkah yang sekarang sedang dilakukan oleh Microsoft untuk memenangkan pertempuran. Tetapi Google juga tidak kalah agresif, salah satu orang andalan Microsoft yang bernama Lie Kay Fu, pindah dari Microsoft ke Google. Pada saat itu Steve balmer sangat berang, disitulah pertempuran dimulai. Mari kita lihat hasilnya, waktu akan menjawab.