Pada saat pertama
kali saya membaca buku berpikir dan berjiwa besar karangan David J Swartz
beberapa tahun yang lalu, saya sedikit tidak percaya. Bagaimana saya bisa
melakukan sesuatu kalau saya berpikir bahwa saya bisa melakukannya. Sebetulnya
kan saya memang tidak bisa. Setelah beberapa tahun saya geluti saya baru
mengerti maksud dari kata kata itu, dan sejak saya mulai mencoba beberapa tahun
yang lalu, banyak hal yang dulu saya tidak bisa melakukannya sekarang saya dengan
mudah menjalankannya.
Saya sangat
sulit sekali untuk memperhatikan hal hal detail, kalau sudah ke detail hampir
selalu saya menyerah. Inilah kelemahan saya pada saat itu, dan saya merasa
perkembangan bisnis saya akan jauh lebih baik kalau saya dapat memperhatikan
detailnya. Karena banyak buku yang saya baca mengatakan bahwa the devil is in
the detail, maksudnya pangkal masalah adalah pada detail. Sejak saya mulai
memperhatikan hal hal yang paling kecil, saya merasakan perkembangan bisnis
maupun pertumbuhan pribadi sangat besar sekali. Dan yang paling saya rasakan
adalah pertumbuhan rasa kesabaran saya meningkat. Dengan mengamati detail saya
lebih sabar lagi dalam hal memperhatikan pertumbuhan yang kecil kecil.
Kepercayaan bahwa saya Bisa
Seperti pada
tulisan saya minggu lalu bahwa percaya itu penting sekali. Setelah saya membaca
buku berpikir dan berjiwa besar, saya percaya harusnya saya bisa melakukan hal
detil. Tidak mudah untuk mengubah, tetapi selalu saya ingat bahwa saya harus
menguasai detail. Misalkan pada saat saya mengevaluasi produk Andal Software,
saya mulai memperhatikan detailnya, saya mulai mencoba ber-ulang-ulang,
bagaimana seharusnya software itu sehingga mudah untuk digunakan.
Ternyata sikap
saya yang tidak suka detail ada nilai positifnya, sehingga pada saat saya mulai
mencoba software yang kami buat sendiri ber kali-kali, saya mulai merasa ada
yang tidak enak pada saat menggunakan software, harusnya kalau proses seperti
ini dihilangkan atau disederhanakan akan lebih mudah menggunakannya.
Dan setelah
mencoba berulang-ulang, saya mulai merasa ada kesabaran didalam diri saya, dan
banyak masukan yang dapat saya berikan agar software tersebut lebih mudah lagi
digunakan.
Pelajaran yang saya dapatkan
Pada saat
saya berpikir bahwa saya bisa, maka saya mulai berusaha untuk bisa melakukan
apa yang saya pikirkan bisa. Sebelumnya waktu saya mengatakan tidak bisa
walaupun didalam hati, maka pada saat saya mengerjakan sesuatu saya sudah putus
asa karena saya merasa tidak bisa mengerjakannya.
Saya baru
mengerti ternyata pada saat saya mengatakan bisa, maka otak saya akan bekerja
keras memikirkan bagaimana caranya agar bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Sehingga
pengalaman dan skill kita akan bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar