Didalam dunia bisnis sering sekali terjadi suatu produk atau merk yang sudah terkenal dan banyak pemakainya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, nama tersebut sudah tinggal kenangan saja. Biasanya produk-produk Teknologi yang mengalami pertumbuhan yang pesat kemudian dalam sekejap hilang. Karena memang perkembangan teknologi begitu pesat, sehingga dengan adanya teknologi baru akan menggeser semua yang telah lama.
Seperti LOTUS 123 yang sangat terkenal tiba tiba hilang,
Handphone Nokia yang cukup terkenal sekarang ini orang sudah bergeser ke Black
Berry, dan nasib Black Berry pun sudah terancam dengan Samsung atau Iphone.
Pergeseran pasar yang sangat cepat tanpa diantisipasi dengan perkembangan
produk akhirnya produk tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pasar
akhirnya ditinggalkan oleh konsumennya
Pertanyaannya sebenarnya adalah bila suatu produk sudah
menguasai pasar bagaimana cara mempertahankannya atau mengembangkan lebih besar
lagi ? untuk pendatang baru strategi apa yang dapat digunakan untuk memasukan
pasar yang sudah didominasi oleh produk yang sudah mapan ?
Fenomena diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan teorinya
Prof. Clayton M. Christensen tentnag Disruptive Innovation.
Disruptive Innovation
Garis putus menunjukkan performance yang dibutuhkan oleh kastemer,
dan setiap waktu performance yang diharapkan oleh kastemer akan semakin tinggi.
Panah yang
garisnya hitam menunjukkan produk, setiap saat produk juga semakin baik, yang
biasanya disebut sebagai sustaining innovation.
Pada saat
sustaining innovation memotong garis titik-titik, artinya improvement yang
diberikan pada produk tersebut manfaatnya sangat sedikit untuk kastemer.
Garis hitam
lurus yang berada di bawah garis titik, disebut sebagai undershot, karena
kualitas produk yang diharapkan belum memenuhi kualitas yang diharapkan oleh
kastemer, sebaliknya garis hitam lurus yang diatas garis titik menunjukkan
overshot, sedangkan garis panah hitam yang ada di sumbu berbeda adalah non
consumer, merupakan potensi pasar yang belum menjadi konsumen karena penggunaan
produk yang sulit, dan atau harga yang mahal.
Ada tiga kelompok kastemer
- Non Consumer, Kastemer yang tidak menggunakan produk sama sekali atau menggunakan produk dengan terpaksa
- Undershot, kastemer yang menggunakan produk dengan banyak limitasi yang dimiliki oleh produk tersebut, dan kastemer ini mau membeli dengan harga yang lebih mahal bila ada produk yang lebih baik
- Overshot, kastemer yang merasa tidak merasakan nilainya untuk membayar lebih barang yang performance nya lebih baik
Untuk mempertahankan
posisi sebagai market leader harus mewaspadai terjadinya ketiga kelompok
kastemer tersebut diatas.
Strategi untuk mengambil Non Consumer
market
Pada era
tahun 2000 banyak perusahaan PC mengeluarkan tablet, Notebook yang mempunyai
layar sentuh dan layarnya dapat diputar hingga pada saat ditutup layar notebook
posisinya diatas, sehingga dapat digunakan.
Pada saat
itu banyak sekali murid sekolah internasional yang menggunakan tablet untuk
belajar, bila dibandingkan dengan membawa buku, maka membawa tablet akan jauh
lebih ringan, walaupun tabletnya sendiri masih berat sekitar 2 Kg, memang
terlalu berat untuk dibawa, dan masih menggunakan keyboard seperti notebook,
jadi secara teknis orang yang biasa menggunakan notebook akan cepat menggunakan
tablet, tetapi untuk orang awam memerlukan waktu untuk mempelajarinya.
Apple
mengeluarkan IPad yang sangat ringan dan mudah dioperasikan karena tidak
menggunakn keyboard sama sekali, tombolnya hanya ada satu.
Di Pasar
IPad tidak saja digunakan oleh anak sekolah untuk belajar tetapi banyak
digunakan oleh kastemer yang tadinya tidak menggunakan laptop maupun tablet.
Disini IPad, mengambil pasar non consumer
Strategi untuk mengambil Overshot Market
IPad
merupakan terobosan yang sangat luar biasa dengan kualitas yang sangat bagus,
dan harganya relatif sedang keatas, banyak orang yang menginginkan untuk
menggunakan IPad dan banyak yang merasakan harganya mahal untuk kalangan
tertentu.
Samsung
melihat peluang ini, pada awalnya dari segi kualitas Samsung tidak sebagus
IPad, dan harganya cukup murah, maka dengan cepat Samsung dapat mengambil pasar
yang Overshot.
Samsung juga
melakukan sustaining innovation, produknya makin lama makin baik, dan kecepatan
innovasi dari Samsung relatif cukup cepat sehingga Samsung dapat mengambil
pasar yang cukup besar, dan sekalian Samsungjuga dapat mengambil non Consumer
market.
Konsumer
yang tadinya tidak mempunyai budget yang cukup untuk membeli IPad, menjadi
cukup budgetnya untuk membeli Samsung. Tidak heran Samsung dengan cepat
mengambil pasar yang lebih besar dibandingkan dengan IPad, demikian halnya di
pasar smartphone Iphone.
Strategi untuk mengambil Undershot Market
Pembuat Software
payroll di Indonesia ada sekitar 200 perusahaan lebih, dan sebagian besar dari
mereka membuatnya custom made atau semi custom. Pembuatan software custome
memang sangat cocok dengan iklim usaha di Indonesia dimana penggajian sangat
rumit dan setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menangani
penggajian.
Untuk bisa
melayani banyaknya perusahaan di Indonesia tidak heran jumlah software house
yang diperlukan banyak sekali. Artinya dari jumlah 200 perusahaan software
belum dapat menangani seluruh perusahaan yang akan menggunakan software
payroll. Jadi potensi pengembangan software payroll di Indonesia masih cukup
menantang.
Kekurangan
dalam pembuatan software custom pemakainya selalu satu perusahaan untuk satu
macam software, sehingga sulit untuk melakukan pengembangan software custom,
biasanya kalau sudah jadi dan berjalan akan terus digunakan tanpa ada
pengembangan yang terjadi adalah perbaikan bila terjadi bug.
Sebaliknya
pada software paket, satu software digunakan oleh banyak perusahaan sehingga
software paket harus selalu dikembangkan, dan karena yang menggunakan cukup
banyak maka bug yang ada akan lebih cepat ditemukan. Dengan membuat software
payroll berbentuk paket akan lebih stabil, dan tentunya user interface juga
dapat dibuat yang lebih mudah untuk digunakan user.
Jadi
strategi yang diambil oleh Andal Software adalah memenuhi kebutuhan pasar
software payroll untuk yang undershot customer.
Dan ini
dapat dilihat dari hasil penjualan Andal PayMaster dalam tiga tahun terakhir
kenaikan penjualannya mencapai 50 % lebih setiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar