Minggu lalu saya
diundang untuk bicara mengenai entrepreneurship untuk mahasiswa, pesertanya
cukup banyk ada sekitar 200 beserta beberapa dosen. Selesai saya sharing
tentang pengalaman saya, ada beberapa pertanyaan yang menarik, dianataranya
adalah “Apakah untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses harus bekerja
sesuai dengan passionnya ?”, setiap orang melakukan sesuatu tentunya punya
alasan tertentu juga, kalau saya membangun suatu bisnis bukan berdasarkan
passion, tetapi berdasarkan opportunity dari bisnis yang saya geluti, apakah
dapat membawa apa yang saya inginkan. Dari sejak kecil saya menginginkan
mempunyai usaha yang besar dan dikenal, maka setiap kali saya membangun bisnis
kalau bisnis tersebut tidak dapat sebesar apa yang saya bayangkan maka akan
saya tinggalkan, dan membangun bisnis yang dapat menjadi lebih besar lagi. Saya
mempunyai alasan yang jelas mengapa saya membangun bisnis, dan passion akan
mengikuti dengan sendirinya, karena saya merasa apa yang saya lakukan dapat
mencapai apa yang saya inginkan, pasti pada saat saya menjalankannya akan
bersemangat.
Awalnya saya
paling malas untuk membaca buku, tetapi pada suatu saat ditahun 2003 awal,
dimana perusahaan Andal Lagi mulai jatuh, saya melihat buku yang berjudul di
Secret of Software Success, langsung saya beli buku tersebut dan saya baca.
Saya sangat tertarik sekali untuk membaca buku tersebut karena saya ingin tahu
bagaimana dapat membangun bisnis software yang besar, walaupun pada saat itu
Andal Software sedang mengalami kejatuhan. Tetapi benar pada saat saya mulai
membaca buku tersebut saya tahu mengapa Andal Software jatuh, dan saya tahu
juga bagaiman membawa Andal Software naik lagi. Sejak saat itu saya mulai
menyukai untuk membaca buku, agar saya mempunyai pengetahuan yang cukup untuk
mengembangkan Andal Software.
Mengapa saya
tiba-tiba suka membaca buku ?, karena saya tahu kalau saya membaca buku saya
dapat mencapai apa yang saya inginkan yaitu membuat Andal Software menjadi
perusahaan software yang besar dan di kenal. Saya tahu Why I have to read a
book, maka saya mau membaca buku.
Pada saat
saya SMA saya merasa suka sekali membuat barang-barang elektronik, dan saya
pikir itu yang saya sukai, maka saya mengambil jurusan elektro. Setelah saya di
semester 6 (jaman saya kuliah bisa mencapai 8 semester) saya baru mengetahui
bahwa saya tidak terlalu suka di prakteknya, tetapi karena saya sudah
memutuskan maka saya selesaikan dengan baik. Peristiwa ini memberikan pelajaran
buat saya bahwa apa yang saya suka di awal, belum tentu saya menyukainya pada
saat masuk ke detail, dan seperti saya belajar didalam dunia usaha juga
mengatakan bahwa the
devil is in the detail. Jadi pada saat kita mengerjakan sesuatu kita
harus mempunyai alasan kenapa kita mau melakukannya, kalau alasan tersebut
kuat, maka kita akan bisa bertahan dan berjuang, disitulah passion itu akan
terbentuk.
Yang banyak
ditanyakan juga masalah modal, kalau seandainya kita tidak punya modal
bagaimana caranya kita dapat memulai suatu usaha ?, Jawaban saya adalah kalau
kita akan mulai usaha, modal uang adalah nomor yang kesekian bukan menjadi
prioritas utama. Saya ingat pada saat saya mulai usaha membangun kursus
komputer, saya tidak punya cukup uang untuk membeli komputer. Pada waktu itu
sekitar tahun 1980, dimana Apple computer belum ada, apalagi IBM PC. Yang ada
waktu itu adalah Radio shack, comodore dan harganya relatif masih mahal. Akhirnya
dengan berbagai cara yang halal kami dapat membeli komputer. Dari beberapa
pengalaman saya, maka saya percaya bahwa dalam memulai usaha yang terpenting
bukan bagaimana kita mengetahui menjalankan usaha, tetapi yang lebih penting
adalah mengapa saya mau ?. Dengan dorongan yang kuat maka otak kita akan
memberikan banyak sekali jalan yang dapat kita lakukan.
Apa yang dapat saya pelajari ?
Menurut
pengalaman saya selama ini, passion pada saat kita membangun bisnis dapat
terbentuk pada saat kita mengetahui Mengapa kita melakukan itu ?, seperti pada
saat awal saya mulai membaca buku, saya tidak terlalu suka untuk baca buku,
tetapi karena saya tahu dengan membaca buku, dapat membantu saya untuk
mengembangkan perusahaan maka saya akan melakukan.
Saya tidak
punya passion untuk membaca buku, tetapi pada saat saya tahu bahwa membaca buku
dapat membantu mengembangkan usaha, maka saya dengan sangat senang sekarang ini
mau melakukan untuk baca buku.
Dari
pengalaman tersebut saya belajar, bahwa dengan kita mengetahui mengapa saya
melakukan sesuatu, maka gairah atau passion untuk melakukan sesuatu yang menuju
ke apa yang ingin saya dapatkan akan menjadi bersemangat.