Membaca buku John C
Maxwell selalu menarik, kali ini saya membaca bukunya yang berjudul How High
Will you Climb ?. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir setiap orang ingin
terbang tinggi, dan yang menarik didalam buku tersebut dikatakan, tantangan
terbesar orang tidak dapat terbang
tinggi dari dalam diri kita sendiri bukan dari luar. Pada saat saya bercerita
dengan teman-teman, tidak sedikit dari mereka merasa bahwa dalam hidup ini
sudah ada batasannya, atau waktunya sudah lewat dan banyak alasan lainnya yang
menyebabkan seseorang tidak dapat terbang tinggi.
John C
Maxwell mengatakan bahwa sikap merupakan faktor yang paling banyak andilnya
dalam meningkatkan kemampuan kita untuk terbang tinggi. Kegagalan adalah
tahapan yang harus kita lalui untuk mencapai kesuksesan, bila seseorang tidak
pernah melakukan kesalahan artinya dia tidak pernah melakukan sesuatu,
bagaimana dapat mencapai kesuksesan kalau tidak pernah melakukan sesuatu ?
dikatakan oleh John bahwa “The person who risks nothing does nothing, has
nothing, and is nothing”.
Banyak orang
orang sukses yang awalnya mengalami banyak ke gagalan, dan apa yang mereka
pikirkan tentang kegagalan adalah suatu pelajaran yang mereka dapatkan untuk
meraih kesuksesan. Seperti misalnya Penyanyi Tenor asal Itali Enrico Caruso
yang cukup dikenal, pada saat melamar sebagai instruktur penyanyi Tenor yang
pertama kali dikatakan suaranya seperti suara angin bersiul yang lewat
jendela. Henry Ford pada saat pertama
kali membuat mobil lupa memberikan gigi mundur pada mobilnya. Pemain Piano
terkenal asal Polandia yang bernama Ignace Paderewski pertama kali belajar
piano, guru musiknya mengatakan bahwa jarinya terlalu kecil untuk dapat bermain
di tuts piano.
Menerima
kegagalan secara positif akan menjadi efektif ketika seseorang percaya bahwa
hak untuk gagal sama pentingnya seperti hak untuk menjadi pemenang. Di katakan
oleh John C Maxwell, “Attitude is the determining factor of whether our
failures make us or break us”.
Hal yang saya pelajari
Pada saat
membaca buku tersebut, saya teringat kejadian lebih dari sepuluh tahun yang
lalu, dimana perusahaan yang saya bangun dari awal dan menjadi lumayan besar,
walaupun tidak sebesar sekarang, mengalami kejatuhan. Saya hampir saja menutup
Andal Software, beruntung sekali saya konsultasi dengan mentor saya, dan mentor
saya mengatakan lanjutkan saja sebisanya. Disamping nasehat tersebut saya juga
membaca buku yang sekarang ini saya selalu ingat “The secret of software
success”. Dari masukan tersebut, saya
mulai mempunyai harapan untuk bangkit kembali, dan memang benar saya dapat
membawa Andal Software ke posisi sekarang ini, yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu.
Di buku
tersebut dijelaskan juga kapan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan akan
berpengaruh terhadap hasilnya, dan pada saat kita ada di bawah kita tidak boleh
mengambil keputusan yang besar. Mentor saya benar, pada saat saya dalam keadaan
dibawah saya tidak di perbolehkan untuk menutup Andal Software.
Dijelaskan
pula bahwa manusia mempunyai kemampuan yang lebih besar lagi kalau mau di gali,
permasalahan yang sering terjadi adalah pemikiran kita yang membatasi kemampuan
kita. Didalam buku tersebut digambarkan seperti gajah yang ada didalam sirkus,
gajah mempunyai kekuatan yang sangat besar, belalainya juga dapat mengangkat
pohon yang besar, tetapi kenapa didalam kandang sirkus gajah tersebut tidak
lari, padahal yang mengikat kakinya hanya tali kecil. Pada saat gajah kecil
kakinya diikat dengan rantai, sehingga pada saat dia mau lari tidak bisa,
berkali kali mencoba juga tidak bisa, akhirnya gajah tersebut merasa bahwa bila
kakinya diikat maka dia tidak dapat melepaskan diri.
Manusia juga
mempunyai karakteristik yang hampir mirip, kalau seseorang sudah sering jatuh,
maka sulit untuk orang tersebut bangkit kembali, karena mereka sudah tidak ada
lagi kepercayaan terhadap dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar