Pagi ini sepanjang
perjalanan ke kantor saya mendengarkan CD tentang sikap, yang berbicara Skipp
Ross, seorang yang sangat berhasil dalam hidupnya. Skipp berasal dari Amerika,
dia mengawali karirnya sebagai seorang penyanyi, kemudian pada suatu saat dia
mengalami kehancuran dalam hidupnya. Untuk bangkit dalam kehidupan Skipp mulai
membaca banyak buku, dan hidupnya mulai berubah, dia juga mengganti lingkungan
teman-teman lamanya.
Pada saat
saya mulai mendengarkan CD tersebut saya mulai merefleksi diri saya, di Point
pertama dia bertanya “Bagaimana sikap kita pada saat kita mulai sesuatu hal
yang baru ?” selanjutnya Skipp mengatakan bahwa sikap kita pada saat kita mulai
sesuatu hal yang baru akan menentukan apakah kita akan menang atau akan kalah.
Salah satu
dari sikap saat akan memulai adalah Procrastination, yaitu menunda untuk
memulai sesuatu dengan berbagai alasan yang benar saya sering melakukan
penundaan untuk melakukan sesuatu. Hal yang sederhana misalkan saya perlu
menghubungi teman saya untuk memberitahukan sesuatu atau membuat janji untuk
bertemu, yang sering dipikiran kita biasanya, nanti siang saja, mungkin
sekarang sedang sibuk, kalau siang kita berpikir mungkin sedang makan siang
atau ada tamu, dan akhirnya kita tidak jadi atau bahkan lupa untuk menghubungi
teman saya tersebut. Penundaan sering sekali menghilangkan kesempatan yang
sebenarnya bisa kita dapatkan, seperti misalnya orang mencari pekerjaan sudah
di beri referensi tetapi tidak secepatnya untuk memberikan lamaran kepada orang
yang direferensikan akhirnya lowongan tersebut sudah terisi oleh orang lain.
Kalau kita mengubah cara kita berpikir untuk tidak melakukan penundaan, banyak
sekali hal hal kecil yang dapat dijadikan peluang untuk hidup lebih baik lagi,
akan menghasilkan sesuatu yang besar dan bahkan dapat mengubah hidup kita jauh
lebih baik lagi.
Cerita yang
sering kita dengar mengenai sikap pada saat kita akan memulai adalah tentang
salesman sepatu yang dikirim oleh perusahaannya ke pulau lain, di pulau
tersebut semua orang tidak menggunakan sepatu, maka sang salesman mengatakan
bahwa penjualan sepatu tidak laku di pulau itu karena semua orang tidak menggunakan
sepatu. Dan perusahaan sepatu tersebut mengutus salesman lainnya, untuk pergi
ke pulau yang sama, pada saat sang salesman tiba di pulau tersebut semua orang
tidak menggunakan sepatu, maka salesman tersebut melihat peluang yang sangat
besar sekali, maka dia mulai minta dikirim sepatu untuk mulai di jual dan dia
tinggal cukup lama dipulau tersebut menjual sepatu.
Berapa
banyak kesempatan yang dapat mengubah hidup kita terlewati begitu saja, seperti
salesman sepatu yang pertama, hal ini disebabkan karena pola pikir kita tidak
terbuka untuk menerima hal hal baru, yang mungkin kita belum tahu.
Pelajaran yang saya dapatkan
Pada saat
saya menemukan sesuatu hal yang baru, saya selalu terbuka untuk mencari tahu
lebih jauh seandainya saya belum yakin, kemudian saya melihat juga siapa yang
memberi tahu kepada saya. Saya akan mencari informasi yang lebih detail kepada
orang yang punya pengetahuan lebih jauh dari saya, atau saya membaca buku yang
ditulis oleh orang yang memang menguasai bidangnya.
Setelah saya
yakin bahwa hal tersebut memang benar maka saya akan melakukan dengan sepenuh
hati dan saya belajar dari apa yang saya sudah lakukan.
Kalau
pekerjaan itu sesuatu yang memang harus saya kerjakan, maka saya akan kerjakan
secepatnya tidak menunda lagi, karena kalau menunda pekerjaan kemudian saya
kehilangan kesempatan, maka harga yang harus saya bayar lebih besar, yakni
penyesalan. Penyesalan ini akan menyerap energi kita sangat besar, sehingga
kita tidak punya energi untuk melakukan hal hal lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar