Selasa, 21 Mei 2013

Cara Memantau Pergeseran Pasar


 Didalam dunia bisnis sering sekali terjadi suatu produk atau merk yang sudah terkenal dan banyak pemakainya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, nama tersebut sudah tinggal kenangan saja. Biasanya produk-produk Teknologi yang mengalami pertumbuhan yang pesat kemudian dalam sekejap hilang. Karena memang perkembangan teknologi begitu pesat, sehingga dengan adanya teknologi baru akan menggeser semua yang telah lama.
Seperti LOTUS 123 yang sangat terkenal tiba tiba hilang, Handphone Nokia yang cukup terkenal sekarang ini orang sudah bergeser ke Black Berry, dan nasib Black Berry pun sudah terancam dengan Samsung atau Iphone. Pergeseran pasar yang sangat cepat tanpa diantisipasi dengan perkembangan produk akhirnya produk tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pasar akhirnya ditinggalkan oleh konsumennya
Pertanyaannya sebenarnya adalah bila suatu produk sudah menguasai pasar bagaimana cara mempertahankannya atau mengembangkan lebih besar lagi ? untuk pendatang baru strategi apa yang dapat digunakan untuk memasukan pasar yang sudah didominasi oleh produk yang sudah mapan ?
Fenomena diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan teorinya Prof. Clayton M. Christensen tentnag Disruptive Innovation.
Disruptive Innovation
Garis putus menunjukkan performance yang dibutuhkan oleh kastemer, dan setiap waktu performance yang diharapkan oleh kastemer akan semakin tinggi.
Panah yang garisnya hitam menunjukkan produk, setiap saat produk juga semakin baik, yang biasanya disebut sebagai sustaining innovation.
Pada saat sustaining innovation memotong garis titik-titik, artinya improvement yang diberikan pada produk tersebut manfaatnya sangat sedikit untuk kastemer.
Garis hitam lurus yang berada di bawah garis titik, disebut sebagai undershot, karena kualitas produk yang diharapkan belum memenuhi kualitas yang diharapkan oleh kastemer, sebaliknya garis hitam lurus yang diatas garis titik menunjukkan overshot, sedangkan garis panah hitam yang ada di sumbu berbeda adalah non consumer, merupakan potensi pasar yang belum menjadi konsumen karena penggunaan produk yang sulit, dan atau harga yang mahal.

Ada tiga kelompok kastemer
  1. Non Consumer, Kastemer yang tidak menggunakan produk sama sekali atau menggunakan produk dengan terpaksa
  2. Undershot, kastemer yang menggunakan produk dengan banyak limitasi yang dimiliki oleh produk tersebut, dan kastemer ini mau membeli dengan harga yang lebih mahal bila ada produk yang lebih baik
  3. Overshot, kastemer yang merasa tidak merasakan nilainya untuk membayar lebih barang yang performance nya lebih baik

Untuk mempertahankan posisi sebagai market leader harus mewaspadai terjadinya ketiga kelompok kastemer tersebut diatas.

Strategi untuk mengambil Non Consumer market
Pada era tahun 2000 banyak perusahaan PC mengeluarkan tablet, Notebook yang mempunyai layar sentuh dan layarnya dapat diputar hingga pada saat ditutup layar notebook posisinya diatas, sehingga dapat digunakan.
Pada saat itu banyak sekali murid sekolah internasional yang menggunakan tablet untuk belajar, bila dibandingkan dengan membawa buku, maka membawa tablet akan jauh lebih ringan, walaupun tabletnya sendiri masih berat sekitar 2 Kg, memang terlalu berat untuk dibawa, dan masih menggunakan keyboard seperti notebook, jadi secara teknis orang yang biasa menggunakan notebook akan cepat menggunakan tablet, tetapi untuk orang awam memerlukan waktu untuk mempelajarinya.
Apple mengeluarkan IPad yang sangat ringan dan mudah dioperasikan karena tidak menggunakn keyboard sama sekali, tombolnya hanya ada satu.
Di Pasar IPad tidak saja digunakan oleh anak sekolah untuk belajar tetapi banyak digunakan oleh kastemer yang tadinya tidak menggunakan laptop maupun tablet. Disini IPad, mengambil pasar non consumer

Strategi untuk mengambil Overshot Market
IPad merupakan terobosan yang sangat luar biasa dengan kualitas yang sangat bagus, dan harganya relatif sedang keatas, banyak orang yang menginginkan untuk menggunakan IPad dan banyak yang merasakan harganya mahal untuk kalangan tertentu.
Samsung melihat peluang ini, pada awalnya dari segi kualitas Samsung tidak sebagus IPad, dan harganya cukup murah, maka dengan cepat Samsung dapat mengambil pasar yang Overshot.
Samsung juga melakukan sustaining innovation, produknya makin lama makin baik, dan kecepatan innovasi dari Samsung relatif cukup cepat sehingga Samsung dapat mengambil pasar yang cukup besar, dan sekalian Samsungjuga dapat mengambil non Consumer market.
Konsumer yang tadinya tidak mempunyai budget yang cukup untuk membeli IPad, menjadi cukup budgetnya untuk membeli Samsung. Tidak heran Samsung dengan cepat mengambil pasar yang lebih besar dibandingkan dengan IPad, demikian halnya di pasar smartphone Iphone.

Strategi untuk mengambil Undershot Market
Pembuat Software payroll di Indonesia ada sekitar 200 perusahaan lebih, dan sebagian besar dari mereka membuatnya custom made atau semi custom. Pembuatan software custome memang sangat cocok dengan iklim usaha di Indonesia dimana penggajian sangat rumit dan setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menangani penggajian.
Untuk bisa melayani banyaknya perusahaan di Indonesia tidak heran jumlah software house yang diperlukan banyak sekali. Artinya dari jumlah 200 perusahaan software belum dapat menangani seluruh perusahaan yang akan menggunakan software payroll. Jadi potensi pengembangan software payroll di Indonesia masih cukup menantang.
Kekurangan dalam pembuatan software custom pemakainya selalu satu perusahaan untuk satu macam software, sehingga sulit untuk melakukan pengembangan software custom, biasanya kalau sudah jadi dan berjalan akan terus digunakan tanpa ada pengembangan yang terjadi adalah perbaikan bila terjadi bug.
Sebaliknya pada software paket, satu software digunakan oleh banyak perusahaan sehingga software paket harus selalu dikembangkan, dan karena yang menggunakan cukup banyak maka bug yang ada akan lebih cepat ditemukan. Dengan membuat software payroll berbentuk paket akan lebih stabil, dan tentunya user interface juga dapat dibuat yang lebih mudah untuk digunakan user.
Jadi strategi yang diambil oleh Andal Software adalah memenuhi kebutuhan pasar software payroll untuk yang undershot customer.
Dan ini dapat dilihat dari hasil penjualan Andal PayMaster dalam tiga tahun terakhir kenaikan penjualannya mencapai 50 % lebih setiap tahunnya.

Tidak ada komentar: