Kamis, 15 September 2011

Business Model as a Competitive Strategy


Lebih dari setahun yang lalu saya menulis di blog ini tentang bagaimana caranya memilih bisnis model yang tepat. Pemilihan bisnis model ini sebetulnya bisa digunakan untuk perusahaan yang baru akan dimulai sehingga harus memilih terlebih dahulu seperti apa bisnis modelnya, atau dapat digunakan untuk mendapatkan pasar yang lebih besar lagi.
Bulan lalu saya juga menulis di blog saya ini tentang crossing the chasm, banyak perusahaan tekhnologi yang kelihatan berkembang dan maju pada saat awalnya tetapi tidak dapat memasuki ke mainstream market. Banyak faktor yang perlu dilihat pada saat perusahaan TI mengalami stagnasi bisa saja perusahaan tersebut tidak dapat menyeberangi “CHASM”, ada beberapa hal penting disini yang perlu diperhatikan target market, produk, marketing strategi, dan bisnis model.
Minggu depan tepatnya pada tanggal 20 september 2011, saya akan berbicara dikalangan terbatas di Binus International Bisnis Schools, dan pertemuan tersebut akan dihadiri oleh beberapa kalangan pengusaha TI yang cukup mapan, beberapa mahasiswa S2 program IT international, serta beberapa pengamat bisnis TI.  Tentunya diskusinya akan menarik terlebih lagi kami akan membuka pengalaman Andal Software dalam mempersiapkan untuk melompat the “Chasm” yang penuh tantangan dan resiko.
Disamping strategi marketing yang Andal untuk melompati the “Chasm”, tentunya pemilihan bisnis model yang tepat juga menjadi penting, seperti yang telah saya tulis pada blog saya sebelumnya. Lahirnya beberapa business model ini sebagaian karena adanya tekhnologi internet.  Sekarang ini sudah mudah didapatkan dan harganya relatif murah, dan diharapkan makin murah, sehingga para pelaku TI akan lebih berkembang lagi, sejalan dengan berkembangnya pasar TI. Ada beberapa bisnis model yang sangat menarik yang sekarang ini sering digunakan.

Freemium
Bisnis model ini memberikan gratis untuk pelayanan standard, tetapi untuk yang lebih advance pengguna akan dikenakan biaya yang reltif murah. Contoh perusahaan yang menerapkan konsep Freemium ini adalah yousendit untuk mengirim file, siapa saja dapat menggunakan aplikasi tersebut tanpa dipungut biaya artinya gratis, tetapi kalau mau fitur yang lebih advance harus bayar. Skype menarik banyak pengguna karena dapat melakukan percakapan tanpa harus membayar, tetapi kalau mau melakukan percakapan ke Telepon rumah atau handphone harus membayar dan dapat berlangganan dengan harga yang relatif murah, dan banyak contoh yang lainnya lagi. Perusahaan dengan konsep Freemium ini juga berkembang dan bertumbuh pesat sekali.
 (gambar diambil dari buku Free karangan Chris Anderson)

Three Party Market
Si pembuat produk atau produsen mendapatkan uangnya bukan dari konsumen melainkan dari pihak ketiga. Model ini sudah banyak di gunakan di  radio, dan TV. Stasiun radio dan TV mendapatkan uangnya bukan dari para pendengar melainkan dari para pemasang iklan. Model ini digunakan oleh Google dengan sangat berhasil sekali, dan kebanyakan aplikasi web base menggunakan pola ini seperti detik.com,


(gambar diambil dari buku Free karangan Chris Anderson).

Direct cross-subsidies
Model bisnis ini sering digunakan untuk memperkenalkan suatu produk yang baru, dengan cara memberikan free bagi pembeli produk yang sudah laku dipasar, seperti  beli pasta gigi akan mendapatkan sikat gigi.






(gambar diambil dari buku Free karangan Chris Anderson)

Multi Sided Business Model
Multi sided business model relatif baru, tetapi kalau mau dikaji lebih dalam model bisnis ini yang digunakan oleh konvensional bisnis adalah distributor, seorang distributor telah menguasai banyak toko-toko. Produsen bila ingin memperkenalkan produknya dapat melalui distributor, maka produknya akan tersebar dengan cepat, dan tentunya kemungkinan untuk menjual lebih besar.
Di dunia digital bisnis model ini sangat menarik, salah satu perusahaan yang menggunakan bisnis model ini dan sangat sukses adalah Itune. Para pengguna IPad, IPod, IPhone semuanya akan mengakses ke ITune untuk membeli lagu, game, majalah, buku. Para pencipta lagu, penulis buku dan pembuat game menjual produknya melalui ITune, dan ITune akan mendapatkan komisi dari hasil penjualan tersebut. Karena jumlah pengguna gadgetnya banyak maka penjualan juga cukup banyak. Menurut data yang ada dalam 7 tahun ada sebanyak 10 milyar lagu sudah didownload, dan jumlah ini membuat ITune menjadi toko musik terbesar didunia.

Multi sided business model ini sangat menarik untuk di cermati, pada saat pertama kali saya melihat business model ini didalam pikiran saya adalah, bagaimana Andal Software dapat mengubah business modelnya menjadi multi sided business model. Ternyata produk Andal PayMaster sejak didesign sudah dapat mengimplementasikan multi sided business model, dan pada saat itu yang kami pikirkan adalah dengan memberikan layanan melalui internet untuk mengupdate otomatis tarif pajak, kalender hari libur, UMR adalah services yang dapat diberikan secara Cuma-Cuma pada pelanggan. Ternyata hal tersebut dapat di tambahkan services lainnya yang dapat untuk mengimplementasikan multi sided business model. Dari dasar pemikiran inilah maka team Andal Software sekarang ini sedang dalam proses mengalihkan model bisnis ke multi sided business model. Yang diperkirakan memakan waktu hingga dua tahun kedepan.

Tidak ada komentar: