Kamis, 16 Agustus 2012

Selamat Hari Raya Iedul Fitri


Setiap hari raya Iedul Fitri kita saling memaafkan, makna yang terkandung dalam memaafkan sangat dalam bila kita jalankan. Pertanyaannya apakah memang benar kita dapat memaafkan seseorang dengan tulus, sekalipun orang tersebut telah menyakiti hati kita.

Memang kita harus dapat memaafkan seseorang dari hati kita yang paling dalam, sehingga kita tidak ada lagi rasa benci, rasa kesal bila bertemu atau memikirkan teman kita yang telah menyakiti hati kita. Kalau kita bisa benar-benar memaafkan, maka kita akan meresakan kedamaian di hati, dan kebahagiaan.

Saya pernah mendengarkan suatu cerita, ada seorang anak TK katakan bernama Rini yang tidak disukai oleh seorang temannya yang bernama Rina. Pada suatu saat teman lainnya bernama Tina mengundang mereka ke pesta ulang tahun di rumahnya. Pada saat Rina dan Ibu datang ke pesat ulang tahun tersebut, mereka melihat Rina sudah ada didalam rumah Tina.

Maka ibu nya Rina mengatakan pada ibunya Tina bahwa mereka akan pulang kerumah kalau Rini masih ada di rumah itu, dan mereka akan membawa pulang juga kue ulang tahunnya. Dalam rasa kebingungan ibunya Tina memutuskan untuk menyuruh Rini pulang ke rumah.

Sampai di rumah Rini melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya, dan saat itu juga ibu Rini naik pitam. Kemudian Ibu Rini menceritakan kejadian tersebut ke teman dekatnya apa yang terjadi. Dan teman dekatnya menasehati bahwa “bila dia membenci seseorang dan tidak dapat memaafkan maka ibarat meminum racun tetapi menghendaki orang lain yang meninggal”

Setelah saya pikirkan nasehatnya benar sekali, karena pada saat kita membenci seseorang, maka kita akan merasakan enerji kita terkuras habis, kita merasa capai. Tetapi orang yang kita benci tenang-tenang saja, mereka bahkan dapat ber senang senang. Rasa benci dapat membuat kita tidak dapat berpikir dengan baik.
Marilah di saat yang indah ini kita belajar memberikan maaf yang tulus pada teman teman kita, tanpa kita pikirkan lagi perbuatan mereka di masa lalu, kita buka lembaran baru di tahun baru ini.



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih pak Indra! Sebuah renungan yang bagus.
Selamat Idul Fitri 1433H!

Anonim mengatakan...

Alangkah indahnya kita memaafkan (memberi maaf) karena kita mafhum kita sudah terlebih dulu dimaafkan oleh Sang Khalik. Sangat takabur kalau kita merasa orang lain butuh maaf dari kita, memangnya kita siapa?