Usaha didunia IT mempunyai tantangan yang luar
biasa, karena perkembangan dunia IT sangat pesat sekali, didalam buku yang
ditulis oleh Teguh S Pambudi yang berjudul Riding
The Wave; Strategi Andal Menaklukan Industri Software, dituliskan bahwa
perusahaan IT yang dapat menaiki gelombang maka perusahaan akan naik,
tetapi tidak sedikit pengusaha IT yang tergulung oleh gelombang, jadi bukannya
menaiki gelombang tetapi tergulung oleh gelombang.
Di Jakarta sudah banyak perusahaan IT yang
beberapa tahun lalu mempunyai nama yang besar, dan sekarang ini sudah tidak
terdengar lagi. Apakah memang begitu nasibnya ? Apa yang membuat perbedaan
antara perusahaan yang berkembang dan perusahaan yang berkembang besar kemudian
jatuh ?. Andal Software juga nyaris tergulung gelombang dan namanya sudah hampir tidak terdengar lagi. Pada kesempatan ini saya ingin sharing pengalaman saya yang hampir dua
puluh lima tahun mengelola Andal Software. Dan sebelum mendirikan Andal
Software saya sudah pernah mendirikan lebih dari satu perusahaan dan hampir
semuanya cukup berhasil menurut ukuran finansial.
Dilema
Seorang Pendiri
Bila mengingat awal mendirikan Andal Software,
orang yang paling tahu dan paling bisa tentu saja pendirinya. Karena memang
Pendiri perusahaan lah yang mempunyai ide, dan pada saat mendirikan perusahaan
tentunya saya sudah tahu perusahaan yang saya dirikan bakal menjadi seperti
apa, bahasa manajemen namanya VISI.
Seperti biasanya perusahaan start up, pendiri
perusahaan sudah biasa mendapatkan jabatan direktur. Pada saat itu saya belum
lama lulus sebagai Master Of Business Administration, dan jurusan tersebut
masih baru di saat itu. Memang saya belajar banyak tentang manajemen, finance,
marketing, dan business.
Model kepemimpinan yang saya terapkan adalah
top down, artinya semua yang memikirkan saya dan team yang lain tinggal mengikuti
perintah dari saya. Memang benar perusahaan dapat berkembang dengan pesat,
tetapi pada suatu titik saya merasa stagnan, untuk meningkatkan lebih besar
lagi sangat sulit, pekerjaan saya sendiri semakin banyak yang harus dikerjakan.
Pada saat seorang Pendiri dan sebagai direktur
merasa dirinya tahu segalanya dan serba bisa, maka teamnya tidak akan
berkembang, team bekerja hanya berdasarkan perintah dari atasan, kalau tidak
diperintah tidak berjalan.
Akibatnya adalah kecepatan pertumbuhan makin
lama makin menurun, karena yang berpikir dan bekerja hanya satu orang yaitu
sang Direktur. Maka untuk memperbesar perusahaan secara umum yang dilakukan adalah memperbesar organisasi, sedangkan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sangat
terbatas. Untuk memerintah dan memikirkan apa yang harus dilakukan oleh setiap
orang bukanlah pekerjaan yang mudah, tentunya dengan jumlah karyawan yang cukup
besar, pada saat itu jumlah karyawan lima puluh orang.
Saya banyak membaca buku mengenai sikap, sebetulnya permasalahan yang terjadi adalah masalah sikap si Pendiri yang menyebabkan semuarnya terjadi. Buku John C Maxwell yang berjudul The Winning Attitude bagus sekali membahas sikap seperti apa agar seorang leader dapat membawa organisasinya naik.
Turning
Point
Di penghujung tahun 2002 merupakan titik balik,
dimana saya sudah mengetahui Andal Software akan jatuh dan tidak menyangka
bahwa jatuhnya seperti lompat dari ketinggian tanpa payung, artinya terjun
bebas. Permasalahan utama bukan dari penjualan produk, tetapi lebih ke hasil
dari produk yang tidak matang. Saya tidak mengetahui persis apa yang terjadi di
lapangan, dan juga tidak mengetahui kebutuhan pelanggan yang sebenarnya,
sehingga produk yang dibuat banyak yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan. Penyesuaian dengan kebutuhan pelanggan inilah sebetulnya pangkal
masalah dari kejatuhan Andal Software di penghujung tahun 2002.
Komunikasi didalam organisasi tidak lancar
cenderung searah, sehingga seorang direktur tidak mengetahui persis yang
terjadi di lapangan. Ini persis seperti badan kita pada saat kaki terkena besi
panas tetapi tidak dapat merasakan panasnya besi, sehingga besi tersebut
diinjak, kemudian panasnya berasa setelah kakinya luka.
Adanya titik balik inilah saya mulai membaca
banyak buku, dari buku pengembangan diri, relationship, buku tentang
leadership, maupun buku-buku tentang perusahaan IT seperti Microsoft, Quicken dan
lainnya, saya ingin mengetahui bagaimana perusahaan-perusahaan IT bisa
bertumbuh menjadi besar, faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan IT
menjadi besar. Banyaknya buku yang saya baca dan perubahan lingkungan pergaulan
saya, banyak mengubah pola pikir. Perubahan yang paling saya rasakan adalah perubahan Sikap yang memang secara disengaja untuk memiliki sikap yang lebih baik lagi agar dapat membawa Andal Software naik lebih tinggi lagi.
Helping
Others Grow
Hasil dari banyak membaca buku tersebut, kami
memutuskan untuk mengubah misi kami menjadi Helping Others Grow, dalam
membangun bisnis konsepnya harus banyak membantu orang untuk dapat bertumbuh,
dan yang pertama sekali harus dikembangkan adalah team internal sendiri. Saya
ingat kalimat dari Shep Hyken dalam bukunya yang berjudul The Cult of The
Customer, mengatakan bahwa kita tidak bisa mengharapkan team kita memberikan
service yang baik terhadap pelanggan bila anggota team didalam tidak
diperlakukan seperti apa yang ingin kita lakukan terhadap customer kita.
Kami berpikir keras bagaimana caranya membuat
software payroll yang dapat membantu pelanggan yang menggunakan dapat
bertumbuh, bila software yang digunakan sangat mudah dan dapat membantu
mengerjakan hal hal yang rutin, maka pengelola payroll mempunyai cukup waktu
untuk menganalisa perhitungan payrollnya, dan juga mempunyai waktu untuk
membenahi sistemnya juga.
Untuk dapat membuat produk seperti itu, maka
team Andal Software juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup, kalau tidak
bagaimana kami dapat membantu pelanggan.
Organisasi Andal Software membagi sesuai dengan
proses, dan pembagian menjadi pekerjaan yang sederhana sehingga mudah
dilakukan, setiap divisi dari proses yang berhubungan dengan customer kami
meminta mereka untuk mecatat temuan yang didapat dari customer, sehingga kami
mempunyai data yang cukup banyak apa yang diharapkan dari customer. Data ini
dapat kami gunakan untuk pengembangan produk maupun peningkatan layanan kami.
Dalam pertemuan rutin setiap divisi mereka
biasanya membahas bagaimana cara meningkatkan proses mereka untuk mencapai goal
yang lebih tinggi lagi. Kami mengadakan pertemuan semua team Andal Software setiap
bulan, pada pertemuan tersebut kami biasanya membahas isu global, dan sharing
knowledge antar divisi. Dari pertemuan-pertemuan rutin ini, anggota team Andal
Software selalu dipacu untuk memikirkan proses yang lebih baik lagi, ini adalah
proses pembelajaran yang paling efektif. Tidak mudah untuk memulai agar setiap
anggota team dapat berpartisipasi, tetapi sekali dapat dicapai pertumbuhan
organisasi akan pesat sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar