Kamis, 14 November 2013

Ketika uang menjadi tujuan



Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman lama saya, dia bekerja sangat rajin sekali. Untuk menambahkan penghasilan yang lebih besar lagi dia melakukan pekerjaan sambilan diluar jam kantornya. Kemudian mulai bercerita bahwa kehidupan dia makin berumur makin berat, kebutuhan hidup makin lama makin meningkat, dan kerja keras yang dilakukan selama bertahun-tahun tidak seolah olah tidak terlihat hasilnya.
Kalau saya lihat rumahnya dan gaya hidupnya juga tidak terlalu jelek, artinya rumah cukup baik seperti golongan rata rata pada umumnya, dan isi rumahnya juga cukup modern. Anak anaknya sekolah di tempat yang cukup baik.

Apakah setiap orang mempunyai nasib tersendiri ?
Lalu temanku ini bercerita tentang teman lainnya dikantor, bahwa dia mempunyai kolega di kantor yang mulai bekerja di kantor tersebut berbeda hampir dua tahun dimana temanku itu lebih dahulu masuk kantor. Ternyata teman dari temanku tersebut karirnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan temanku, dan temanku mulai mengeluh.
Pertanyaannya sebenarnya bukan kenapa temannya bisa mempunyai karir yang sama, padahal dari segi kemampuan tidak jauh berbeda boleh dikatakan sama, dan dari pengalaman tentunya temanku itu lebih lama dua tahun daripada temannya. Kemudian saya mulai bertanya beberapa pertanyaan pada temanku ini. Ternyata selepas bekerja di kantor temanku ini mencari pekerjaan lain untuk menambah hasil, dan memang terbukti secara cepat dia mempunyai tambahan penghasilan karena bekerja extra.
Sedangkan teman dari temanku ini dia mulai belajar mengembangkan diri, dengan membaca buku. Dia mau menyisihkan uangnya untuk membeli buku, dan mengikuti seminar yang bermanfaat untuk pengembangan diri. Pergaulan juga lebih luas, kemudian tekun mempelajari pekerjaan yang di berikan oleh atasan. Pengembangan diri yang dilakukan selama beberapa tahun mulai menghasilkan, dia mulai di promosi, kemudian tanggung jawabnya di tambah lagi.

Mencari Sumber Uangnya
Temanku itu lupa bahwa dengan uang menjadi tujuan, maka dia lupa mencari sumber uangnya. Artinya dari mana uang itu berasal, tentunya kalau kita bekerja maka kita menjual kompetensi yang kita miliki, maka kita harus meningkatkan kompetensi kita. Caranya dengan belajar dan mempraktekan apa yang kita pelajari, kalau hanya dengan belajar dari teman yang lebih senior dan juga membaca buku, kalau tidak di terapkan maka kita tidak akan mendapatkan skill, yang kita dapatkan hanyalah pengetahuannya saja. Sedangkan untuk berhasil kita harus mempunyai pengetahuan dan skill dan menurut Stephen Covey perlu Desire.
Teman dari temanku ini tahu persis bahwa untuk dapat melipat gandakan penghasilan akan lebih baik menaikan pendapatan perjam bukannya menambah jam untuk meningkatkan penghasilan. Karena dengan meningkatkan jam untuk menambah penghasilan, waktu yang kita miliki sangat terbatas. Kalau kita dapat meningkatkan pendapatan perjam, maka jumlah jam kerja yang sama akan mendapatkan yang lebih besar lagi. Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat meningkatkan penghasilan perjam ? tentunya dengan menambah skill kita sehingga tarif per jam bisa lebih tinggi. Yang lebih baik lagi adalah dengan melakukan kerja sama sehingga kita dapat meningkatkan penghasilan perjam secara exponensial.
Sama halnya dalam mengembangkan bisnis, kita harus tahu dalam bisnis yang kita jalankan sumber uangnya dari mana, kalau kita dapat mengetahui sumber uangnya maka bisnis kita akan menjadi besar. saya mempunyai seorang teman yang dulunya adalah seorang profesional, kemudian dia mulai mengembangkan bisnis retail kebutuhan rumah tangga. Modal didalam bisnis retail tentunya cukup besar karena harus menyediakan infrastruktur yang cukup mahal. Kemudian temanku ini bekerja sama dengan produsen yang mana produsen tersebut mau membantu dalam hal distribusinya, sedangkan pekerjaan temanku ini membuka pasarnya. Sekarang ini bisnisnya besar sekali, bahkan dapat menyekolahkan anaknya diluar negeri di sekolah yang sangat baik. Pada awalnya temanku ini bekerja keras, dan pada saat awal membangun bisnisnya temanku ini tidak melihat hasil dari kerja kerasnya. Tetapi temanku ini tahu apa yang sedang dibangun, dan memang benar sekarang ini temanku sudah menikmati kesuksesan hasil kerja keras.
Saya pernah lihat di youtube bahwa orang yang berani menunda kenyamanan akan berhasil dalam hidupnya. http://youtu.be/Yo4WF3cSd9Q

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Menarik tulisannya pak Indra, tokoh / teman yang pak Indra ceritakan disini ada kemiripan dengan apa yang saya jalani dan lakukan saat ini. Senang sekali bila kita bisa berdiskusi tentang hal ini,