Selasa, 13 Mei 2014

Belajar dari Pengalaman Orang Lain



Banyak teman saya yang mengatakan kita harus belajar dari pengalaman kita sendiri. Setelah saya merenung kembali pernyataan tersebut ada benarnya juga, waktu awal saya mulai membangun usaha, saya selalu belajar dari pengalaman sendiri, saya suka mencoba hal-hal baru, kemudian melihat hasilnya dari percobaan tersebut. Banyak juga yang saya dapatkan dari pengalaman mencoba banyak hal yang baru. Hingga saya mengalami kejatuhan bisnis saya di tahun 2003, dan pada saat itu saya berjalan-jalan di toko buku, dan menemukan buku yang judulnya sangat menggelitik “The Secret of Software Success”, tanpa berpikir lama, saya langsung membeli buku tersebut dan saya baca.
Setelah membaca buku tersebut saya mengetahui mengapa perusahaan yang saya bangun jatuh, padahal marketingnya bagus, dan ternyata di buku tersebut diceritakan ada perusahaan di Amerika yang modelnya sama seperti yang saya lakukan, dan ternyata perusahaan tersebut tutup. Saya masih beruntung karena skalanya jauh lebih kecil, sehingga menanganinya jauh lebih mudah.
Sejak saat itu saya mulai belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku. Saya mulai membaca buku-buku tentang perusahaan software di Amerika, juga tentang orang-orang yang mendirikan perusahaan software seperti Bill Gate, Steve Job, Larry Elison pendiri Oracle, dan banyak buku tentang perusahaan software saya baca. Hasil membaca buku-buku tersebut saya mulai mengerti tentang bisnis software, bagaimana kalau ingin memperbesar bisnis software. Bagaimana mereka -berpikir untuk mengembangkan perusahaannya. Kemudian saya membaca buku-buku tentang perusahaan yang menjadi besar, bagaimana mereka berpikir agar dapat mengembangkan perusahaan mereka, dan perusahaannya menjadi besar.
Saya mulai menikmati untuk mempelajari pola pikir orang-orang sukses, dan saya mulai belajar, ternyata cara mereka berpikir sudah beda sekali dengan apa yang saya pikirkan sebelumnya. Memang pada awalnya saya mempunyai banyak keraguan, karena hal-hal yang menurut saya tidak mungkin, mereka lakukan dan memang menjadi besar.
Salah satu contoh adalah tentang membangun manusia, yang saya lihat selama ini banyak perusahaan di Indonesia, tidak terlalu memperhatikan faktor manusia, banyak orang yang sudah lama sekali bekerja di suatu persahaan tetapi kehidupannya biasa-biasa saja, apalagi pada saat mereka pensiun. Saya melihat beberapa orang yang saya kenal dan mereka bekerja di perusahaan software internasional, mereka mempunyai kehidupan yang luar biasa. Mereka sangat bangga sekali dengan perusahaan software mereka bekerja, karena sudah membuat kehidupan mereka berubah menjadi jauh lebih baik.
Dari pengalaman tersebut saya mulai membangun team yang kuat di Andal Software, memang tidak mudah untuk membangun team, namun sekarang ini kami sudah mulai merasakan hasil dari membangun team tersebut, saya ingin membangun manusianya lebih lagi, sehingga dari segi kemampuan mereka akan meningkat pesat, dan sejalan dengan kemampuan yang mereka raih, tentunya kita harus imbangi dengan memberikan kehidupan yang lebih baik lagi terhadap para Andalers.

Pelajaran yang saya dapatkan
Belajar dari pengalaman sendiri memang bagus, dan akan lebih bagus lagi bila ditambah dengan belajar dari pengalaman orang lain. Untuk dapat belajar dari pengalaman orang lain, kita perlu banyak membaca buku, tentunya kita harus berterima kasih pada mereka yang telah menulis buku. Dengan memberikan pengalaman mereka, kita dapat belajar dari mereka. Dan sebagai apresiasi kepada para penulis buku, saya selalu membeli buku yang asli, saya tidak pernah mau untuk membuat foto copy suatu buku, kecuali saya sudah cari kemana-mana tetapi bukunya tidak ada, hal ini hampir tidak pernah terjadi.
Banyak teman saya yang mengatakan mereka tidak punya waktu untuk membaca, dan ada juga yang mengatakan bahwa untuk membeli buku yang mahal sayang sekali. Menurut saya waktu yang digunakan untuk membaca buku, akhirnya akan banyak menghemat waktu saya dalam mengembangkan usaha, dan kalau harga buku menurut saya sangat murah sekali, dibandingkan dengan pengalaman yang saya dapatkan dan hasil dari membaca buku tersebut. Memang kita tidak bisa mengukur bahwa saya telah -membaca sepuluh buku tetapi saya tidak mendapatkan apa-apa. Dari pengalaman saya setelah membaca ratusan buku, maka saya mempunyai pemikiran yang berbeda, karena saya sudah mempelajari banyak penulis.
Ada teman saya yang mengatakan bahwa dia sudah membaca buku kemudian di praktekan hasilnya tidak sesuai, dan pada saat saya tanya berapa buku yang di baca ? tidak lebih dari sepuluh buku. Saya tidak pernah membaca buku, kemudian saya ikuti seratus persen dari buku tersebut, apa yang saya pelajari adalah bukan hanya cara yang dituliskan didalam buku tersebut, melainkan cara berpikir orang yang menulis buku pada saat mereka mengalami tantangan tertentu. Dari belajar pola pikir ini kita akan diajarkan berpikir seperti mereka, bukan bagaimana caranya mereka menghadapi sesuatu. Karena situasi yang berbeda, dengan persoalan yang sama, cara menghadapinya akan berbeda.
terjadi demikian, saya mulai melihat kembali kebelakang

Tidak ada komentar: