Rabu, 28 Mei 2014

Wealth Creation (Membangun Kekayaan)



Banyak sekali saya ia orang-orang di sekeliling saya entah itu teman, rekan bisnis, customer dan banyak lagi. Dimulai dari pertanyaan sederhana “Apa yang membuat seseorang menjadi kaya ?” Apakah karena kerja keras ?, Nasib ?, Pendidikan yang tinggi ? Setelah saya amati dan bertanya pada orang-orang sekeliling saya, yang dapat saya temui, serta membaca banyak buku orang orang yang cukup sukses hidupnya dari segi materi maupun kehidupan pribadinya, ternyata kerja keras tidak juga menjamin kesuksesan seseorang, untuk sukses perlu kerja keras, tetapi tidak semua orang yang kerja keras tidak sukses. Ada teman saya yang umurnya mungkin sekitar 40 an, dia bekerja keras sekali, berangkat dari rumah pukul 5 pagi, dan pulang rumah pukul 11 malam, hari liburpun sering masuk kerja, tetapi kehidupannya jauh dari kemakmuran.
Teman saya yang lainnya, dia dulu sebagai seorang profesional, suami istri bekerja di perusahaan yang cukup ternama, pada saat mereka bekerja mereka mulai menghitung kehidupan mereka pada saat 20 tahun kedepan, dan ternyata setelah mereka hitung kenaikan gaji, dan posisi yang mereka harapkan capai tidak bisa memberikan apa yang mereka harapkan. Maka teman saya ini mencari jalan lain untuk mencapai apa yang diharapkan.
Saya sering sekali diskusi dengan teman saya ini, dia mengatakan pada saya bahwa kebanyakan orang mencari uang dan pada saat kita mencari uang dengan cara memperbesar penghasilan seperti mencoba untuk naik jabatan, sekolah lagi agar mendapatkan gelar yang lebih tinggi dan diharapkan mendapatkan imbalan yang lebih besar lagi. cara seperti ini tetap mempunyai batas dan masih tidak aman. Karena perusahaan di mana kita kerja bisa juga tutup, atau kita sudah tidak diperlukan lagi diperusahaan tersebut, atau ada penggantinya yang jauh lebih baik dari kita dan banyak faktor yang lainnya.
Kemudian teman saya ini mengatakan kalo orang yang sangat makmur itu nggak banyak, karena pada saat mereka kerja mereka akan membangun aset, dan setelah asetnya besar, aset tersebut yang bekerja, sehingga kita punya waktu dan uang. Banyak sekali orang yang tidak mengerti mambangun aset, karena pada saat awal membangun aset uang yang didapat dari aset itu kecil sekali cenderung tidak ada, tetapi makin lama makin besar.
Contohnya kalau kita punya sepetak tanah kemudian tanah tersebut dibuat untuk kontrakan, kalau kita kerja maka uang kontrakan tersebut kita dapat di tabung, kemudian pada saat tabungan menjadi besar, kita belikan tanah lagi untuk membuat kontrakan baru, sehingga lama kelamaan kontrakan kita jumlahnya akan banyak, dan akan menghasilkan uang yang banyak, tanpa kita harus bersusah payah. Tetapi pada awalnya uang yang didapat sangat kecil sekali, dan karena kecil, maka banyak yang tidak menganggap dan uang itu dianggap sebagai ekstra yang dapat digunakan untuk tambahan. Maka asetnya tidak akan menjadi besar.
Rumah kontrakan sebagai aset itu adalah contoh yang paling gampang dan mudah untuk dimengerti, tetapi untungnya banyak sekali cara untuk membangun aset yang dapat kita lakukan selama kita mau terbuka untuk belajar hal hal baru, membaca buku cerita orang orang yang kehidupannya sudah sukses, atau mendengarkan perjalanan seseorang menuju kesuksesan mereka, saya banyak sekali mendengarkan cerita orang-orang  yang sudah sukes, bagaimana mereka meraihnya, dan ternyata tidak sedikit dari mereka mengalami jatuh dan bangun lagi, dari kejatuhan itu mereka belajar untuk bisa mendaki kesuksesan lebih tinggi lagi.

Pelajaran yang saya dapatkan
Untuk membangun kekayaan kita harus bekerja untuk membangun aset, pertanyaannya adalah aset seperti apakah yang sedang kita bangun ? dan yang disebut aset adalah sesuatu yang dapat menghasilkan uang. Hal ini berlaku bukan hanya untuk pribadi, pada saat membangun perusahaan juga sama, kita harus membangun aset, apakah Aset perusahaan kita yang sedang kita bangun ? Kembali lagi yang disebut aset disini adalah sesuatu yang dapat menghasilkan uang, dapat berupa tak berwujud maupun berwujud, seperti paten untuk karya cipta adalah aset karena kalau kita sewakan atau dikenakan royalty maka karya itu dapat menghasilkan uang.

Artikel ini saya tulis untuk bahan seminar yang akan diadakan oleh Bhinneka.com, bagi yang berminat untuk menghadiri free seminar dapat mendaftarkan di

Tidak ada komentar: