Rabu, 21 Mei 2014

Mengembangkan Potensi Team



Pada saat teman, saudara atau anak kita mengalami kegagalan, maka kita ingin menghibur agar dia dapat menghilangkan kesedihan. Tetapi bagaimana caranya kita memberikan kata kata pendukung akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Kalau saya perhatikan banyak juga orang tua yang melakukan kesalahan, seperti pada saat anaknya jatuh atau kepalanya terantuk sesuatu, maka akan dikatakan yang nakal lantainya atau barangnya, dampak dari ini adalah akan menjadikan manusia yang menyalahkan orang lain bila dia melakukan kesalahan. Hal ini sering sekali kita lihat di jalanan dalam berlalu lintas. Berikut ini contoh seorang anak yang kalah dalam pertandingan, kata kata apa yang tepat diberikan pada anak tersebut ?
Elisabet seorang anak berusia 9 tahun, dia suka sekali dengan gymnastik, seorang anak yang sangat energetik, dan dia sangat yakin sekali delam melakukan gymnastik dan sangat baik. Pada suatu saat dia mengikuti lomba gymnastik, pertama kali dia melakukan senam lantai dan dia lakukan sangat baik sekali dan juga permainan yang berikutnya Elisabet bermain dengan sangat baik, tetapi setelah beberapa temannya bermain, Elisabet kalah dalam pertandingan, padahal dari rumah dia sangat yakin akan menang dan mendapatkan beberapa medali, sehingga dia sudah menyediakan tempat untuk medali.
Pada saat Elisabet menerima kekalahan sebagai orang tua apa yang akan dikatakan pada Elisabet ?
Apakah :
1.       Mengatakan bahwa Saya pikir Elisabet adalah yang terbaik
2.       Mengatakan bahwa mereka telah merampas medali Elisabet, yang seharusnya diterimanya
3.       Meyakinkan Elisabet bahwa Gymnastik tidak terlalu penting
4.       Mengatakan bahwa Elisabet mempunyai kemampuan dan lain kali dia akan menang
5.       Mengatakan bahwa Elisabet memang tidak berhak untuk menang
Tujuan orang tua Elisabet mengatakan hal diatas sebenarnya untuk memproteksi Elisabet dari kekecewaan kekalahan dalam lomba Gymnastik, tetapi pernyataan tersebut akan diterima oleh Elisabet berbeda :
1.       Pernyataan bahwa Elisabeth adalah yang terbaik adalah pernytaan tidak jujur, dan tentunya Elisabet juga akan mengetahui bahwa dia memang bukan yang terbaik. Pernyataan ini tidak membantu Elisabet untuk memperbaiki kekurangannya
2.       Pernyataan ini mengajarkan pada Elisabet untuk menyalahkan orang lain, dalam hal ini menyalahkan dewan juri, padahal permasalahannya adalah penampilan Elisabet sendiri pada saat pertandingan. Pada saat Elisabet bertumbuh dewasa dia akan selalu menyalahkan orang lain atas kekurangannya. Hal ini sering kita dengar disekeliling kita.
3.       Hal ini akan mengajarkan Elisabet bahwa hal-hal yang tidak dia kuasai menjadi tidak penting, Apakah kita mengharapkan nanti pada saat Elisabet menemui masalah dalam hidupnya, masalah tersebut menjadi tidak penting ? padahal pertumbuhan manusia terjadi karena masalah yang ada.
4.       Pernyataan ini adalah yang paling berbahaya dampaknya, karena apakah kalau kita mempunyai kemampuan maka secara otomatis kemampuan tersebut akan membawa dia ke arah yang dia inginkan ? sehingga kalau sekarang dia tidak dapat menjadi juara artinya selanjutnya dia tidak akan menjadi juara, karena kemampuan yang dia miliki kalah dibandingkan dengan temannya.
5.       Pernyataan ini akan sangat menyakitkan hati Elisabet.

Seorang ayah yang baik akan mengatakan pada Elisabet seperti ini :
Elisabet saya tahu bagaimana perasaan kamu, bagaimana kecewanya kamu, walaupun kamu sudah memberikan yang terbaik tetapi tidak dapat memenangkan pertandingan. Tetapi kamu tau, mungkin kamu belum saatnya berhak untuk mendapatkan juara tersebut, karena banyak teman-teman kamu yang berlatih lebih keras dari kamu, bila kamu ingin menjadi juara, maka kamu harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkannya.
Dengan pernyataan seperti diatas, maka Elisabet mengetahui kalau dia ingin benar benar menjadi juara maka dia harus berlatih lebih keras lagi. Dan memang Elisabet latihan lebih keras lagi terutama pada bagian yang dia masih merasa kurang. Pada saat kejuaraan berikutnya, Elisabet bertanding melawan 80 remaja putri dan dia memenangkan 5 medali pribadi, dan juga menjadi juara umum dan dia mendapatkan piala yang besar.
Ayah Elisabet memberikan pernyataan yang sebenarnya, dan juga mengajarkan bagaimana caranya belajar dari kegagalan, dan belajar bagaimana dapat menjadi juara.

Apa yang saya pelajari
Awalnya saya tidak pernah dapat memuji orang, pada saat saya membaca buku how to win friends and influence people, ternyata pujian sangat penting dalam kita berhubungan dengan orang lain, dan juga dalam hal mengembangkan orang lain.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memuji orang ? ternyata pujian yang paling efektif adalah memuji tindakan bukannya kepandaian, bakat dan sesuatu yang telah melekat pada dirinya. Teman teman saya sering sekali memberikan challenge pada anaknya, seperti kalau kamu dapat mengerjakan pekerjaan rumah secara teratur selama satu semester ini saya akan belikan boneka, boneka apa yang kamu suka ?
Dengan memuji perbuatannya maka anak tersebut dengan semangat akan melakukan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan. Sama halnya dalam mengembangkan suatu team, kita harus selalu memuji pekerjaan yang baik yang dia lakukan, sekecil apaun pekerjaan tersebut.

Tidak ada komentar: