Jumat, 20 Desember 2013

The Power of Love



Didalam kantor biasanya kita sering sekali menghadapi orang yang sulit, makin banyak di tegur makin jadi. Akhirnya hubungan antar atasan dan bawahan menjadi tidak baik, yang berakibat pada produktifitas yang menurun. Akhirnya sudah bisa dipastikan karyawan tersebut pasti akan keluar, kalau mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Pertanyaan yang selalu mengganggu saya adalah “Apakah orang yang sulit di kantor selalu tidak baik ?”.  Ternyata tidak selalu orang yang sulit itu tidak baik, ada kalanya karena mereka mempunyai cara pandang yang berbeda dengan kita, dan dia teguh dengan pendiriannya, maka kita katakan orang tersebut adalah orang yang sulit.
Orang yang mempunyai pemikiran yang berbeda dan mempunyai pendirian yang kuat sebetulnya bagus juga. Karena kalau dia sudah meyakini sesuatu maka tidak mudah untuk berubah. Dan cara pandang yang berbeda sangat bagus untuk kita, dengan adanya orang yang berbeda cara pandangnya maka kita dapat belajar sesuatu dari dia. Saya sering juga belajar dari orang orang yang berbeda pendapat dengan saya, biasanya saya ingin tahu lebih jauh kenapa dia dapat berpikir seperti itu ?, dari pembicaraan dan diskusi seperti ini, saya sering mendapatkan hal hal baru yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.

People don’t care how much you know until they know how much you care
Pada saat awal saya memulai membangun usaha saya menerapkan prinsip manajemen, dimana saya membuat perencanaan, dan meminta karyawan untuk mengerjakannya, kemudian saya kontrol. Hubungan saya dengan karyawan seperti hubungan atasan dan bawahan hanya soal pekerjaan saja. Yang terjadi adalah saya banyak sekali mengerjakan hal hal yang seharusnya tidak saya kerjakan seperti mengawasi pekerjaan karyawan, apakah mereka bekerja dengan baik atau tidak. Kemudian kalau ada orang yang cara berpikirnya berbeda dengan saya, saya akan melihat bahwa cara mereka berpikir salah.
Mengelola perusahaan dengan cara seperti ini ternyata banyak menyerap tenaga dan pemikiran, saya merasa banyak pekerjaan tetapi hasilnya tidak seperti apa yang saya harapkan. Produktifitas menjadi sangat rendah sekali.
Perubahan yang terjadi adalah pada saat saya mulai mengikuti seminar-seminar leadership, ternyata saya melihat ada cara lain untuk memimpin dengan cara yang lebih baik. Didalam leadership saya belajar bahwa yang sangat penting dalam kita memimpin adalah hubungan baik. Judul tulisan ini the Power of Love, saya akan terjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi kekuatan kasih sayang. Kita harus dapat mengasihi seluruh anggota keluarga. Kemudian saya mulai mengubah misi perusahaan menjadi Helping others grow, bagaimana saya dapat membantu mereka semua untuk bisa bertumbuh dalam karirnya, saya tidak melihat lagi apakah mereka akan terus bersama di perusahaan saya, atau mereka akan berpindah ke perusahaan lain. Karena memang tujuannya adalah membantu mereka bertumbuh, kalau mereka pindah ke tempat yang lain mereka harus dapat berhasil ditempat yang baru.
Seperti kata John C Maxwell yang saya kutip untuk judul paragraph ini, orang tidak peduli berapa banyak saya tahu tentang mereka, sampai mereka tahu berapa besar kita mengasihi mereka. Bila kita dapat menerapkan ini, kedalam perusahaan, maka perusahaan akan berkembang dengan pesat, karena setiap orang akan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam dirinya.

Pelajaran yang saya dapatkan
Taj Mahal adalah salah satu karya yang menjadi salah satu keajaiban dunia, merupakan peluapan rasa cinta seorang raja pada istrinya yang meninggal dunia. Rasa cinta dapat mendorong orang untuk menggali potensi dalam dirinya yang sangat besar. Bagaimana kita dapat membantu banyak orang untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya ?  

Tidak ada komentar: