Sabtu, 21 September 2013

Hal Hal yang menghambat potensi diri




Di suatu organisasi saya ada seorang yang sangat berpotensi di pekerjaannya, saya melihat pertumbuhan kemampuannya sangat menggembirakan saya. Setiap kali kami review meeting selalu memberikan banyak masukan. Saya bangga bahwa team kami akan menjadi kuat dengan adanya orang yang bertumbuh.
Pada suatu saat kami melihat bahwa kinerjanya makin lama makin menurun, seperti biasanya kami selalu terbuka pada semua team yang ada, kemudian kami ajak berdiskusi, apa sebetulnya yang terjadi. Ternyata dirinya merasa di pekerjaan yang diberikan sekarang tidak akan berkembang, pertanyaannya sederhana mengapa baru sekarang dia merasakan bahwa karir tersebut tidak berkembang ?
Keanehan ini yang membuat kami menyelidiki lebih jauh, dan akhirnya ketahuan, ada seorang temannya yang memberi tahukan bahwa kalau pekerjaan tersebut tidak akan membawa dirinya bertumbuh dan berkembang. Sehingga kalau kerja di bagian tersebut akan menghabiskan waktu saja.

Belief akan membawa nasib anda
Pada saat saya mendapatkan hal diatas, saya teringat akan suatu cerita yang pernah saya dengar. Ada seorang anak yang berbakat untuk menari balet, dia sudah berlatih sejak masih kecil. Suatu waktu ada seorang pemain piano yang cukup dikenal dari kota lain, datang ke kota tempat pemain balet berbakat tersebut. Kemudian setelah menari dan diiringi oleh si maestro piano tersebut, sang penari bertanya kepada san Maestro piano, “apakah saya berbakat untuk menjadi penari balet ?”. jawab sang maestro piano tersebut, “sepertinya anda tidak mempunyai bakat untuk menjadi penari balet”. Sejak saat itu sang penari balet tidak mau menari balet lagi, dan sang penari tersebut membuka took kelontong dan berdagang, kehidupannya tidak berubah selama bertahun tahun.
Suatu hari dia mendengar bahwa sang Maestro pemain piano akan dating lagi ke kotanya, karena penasaran bagaimana seseorang bisa melihat bakat orang lain maka sang penari balet tersebut pergi untuk menemui sang maestro piano, “bagaimana seorang maestro piano dapat melihat bakat seseorang ?” kemudian sang maestro menjawab dengan ringan “ya, saya hanya berbicara sekeluarnya dari mulut saya saja.”. Mendengar hal tersebut seperti akan pingsan karena semua harapan pada saat kecil untuk menjadi penari balet yang terkenal terkubur hanya karena dia mendengarkan kata orang lain yang tidak tahu tentang dirinya. Tetapi penyelasan tidak ada gunanya semuanya sudah terlambat.
Yang menjadi masalah adalah mengapa dia percaya bahwa dia tidak berbakat untuk menjadi penari balet ? karena dia percaya apa yang dikatakan sang maestro pemain piano, bahwa dia tidak berbakat menjadi penari piano.

Cara mengubah nasib
Mahatma Gandhi mengatakan “
Your beliefs become your thoughts,
Your thoughts become your words,
Your words become your actions,
Your actions become your habits,
Your habits become your values,
Your values become your destiny
Dari kalimat diatas mengatakan bahwa beliefs salah satu faktor yang menentukan nasib kita seperti pada cerita diatas. Bagaimana dengan kita ? apakah kita mau mengubah nasib kita ? untuk mengubah nasib maka kita harus mengubah beliefs kita. Perubahan beliefs dapat dilakukan dengan cara berasosiasi dengan orang yang berhasil, dan membaca buku. Seperti yang dikatakan oleh Charlie Tremendous Jones mengatakan bahwa “You're the same as today as you'll be in five years except for the people you meet and the books you read.” Karena pada saat kita membaca buku wawasan kita akan berubah dan pengetahuan kita berubah sehingga belief kita juga dapat berubah sesuai dengan buku apa saja yang kita baca.

Tidak ada komentar: