Senin, 22 September 2014

Kalah Sebelum Perang



Pagi ini sepanjang perjalanan ke kantor saya mendengarkan CD tentang sikap, yang berbicara Skipp Ross, seorang yang sangat berhasil dalam hidupnya. Skipp berasal dari Amerika, dia mengawali karirnya sebagai seorang penyanyi, kemudian pada suatu saat dia mengalami kehancuran dalam hidupnya. Untuk bangkit dalam kehidupan Skipp mulai membaca banyak buku, dan hidupnya mulai berubah, dia juga mengganti lingkungan teman-teman lamanya.
Pada saat saya mulai mendengarkan CD tersebut saya mulai merefleksi diri saya, di Point pertama dia bertanya “Bagaimana sikap kita pada saat kita mulai sesuatu hal yang baru ?” selanjutnya Skipp mengatakan bahwa sikap kita pada saat kita mulai sesuatu hal yang baru akan menentukan apakah kita akan menang atau akan kalah.
Salah satu dari sikap saat akan memulai adalah Procrastination, yaitu menunda untuk memulai sesuatu dengan berbagai alasan yang benar saya sering melakukan penundaan untuk melakukan sesuatu. Hal yang sederhana misalkan saya perlu menghubungi teman saya untuk memberitahukan sesuatu atau membuat janji untuk bertemu, yang sering dipikiran kita biasanya, nanti siang saja, mungkin sekarang sedang sibuk, kalau siang kita berpikir mungkin sedang makan siang atau ada tamu, dan akhirnya kita tidak jadi atau bahkan lupa untuk menghubungi teman saya tersebut. Penundaan sering sekali menghilangkan kesempatan yang sebenarnya bisa kita dapatkan, seperti misalnya orang mencari pekerjaan sudah di beri referensi tetapi tidak secepatnya untuk memberikan lamaran kepada orang yang direferensikan akhirnya lowongan tersebut sudah terisi oleh orang lain. Kalau kita mengubah cara kita berpikir untuk tidak melakukan penundaan, banyak sekali hal hal kecil yang dapat dijadikan peluang untuk hidup lebih baik lagi, akan menghasilkan sesuatu yang besar dan bahkan dapat mengubah hidup kita jauh lebih baik lagi.
Cerita yang sering kita dengar mengenai sikap pada saat kita akan memulai adalah tentang salesman sepatu yang dikirim oleh perusahaannya ke pulau lain, di pulau tersebut semua orang tidak menggunakan sepatu, maka sang salesman mengatakan bahwa penjualan sepatu tidak laku di pulau itu karena semua orang tidak menggunakan sepatu. Dan perusahaan sepatu tersebut mengutus salesman lainnya, untuk pergi ke pulau yang sama, pada saat sang salesman tiba di pulau tersebut semua orang tidak menggunakan sepatu, maka salesman tersebut melihat peluang yang sangat besar sekali, maka dia mulai minta dikirim sepatu untuk mulai di jual dan dia tinggal cukup lama dipulau tersebut menjual sepatu.
Berapa banyak kesempatan yang dapat mengubah hidup kita terlewati begitu saja, seperti salesman sepatu yang pertama, hal ini disebabkan karena pola pikir kita tidak terbuka untuk menerima hal hal baru, yang mungkin kita belum tahu.

Pelajaran yang saya dapatkan  
Pada saat saya menemukan sesuatu hal yang baru, saya selalu terbuka untuk mencari tahu lebih jauh seandainya saya belum yakin, kemudian saya melihat juga siapa yang memberi tahu kepada saya. Saya akan mencari informasi yang lebih detail kepada orang yang punya pengetahuan lebih jauh dari saya, atau saya membaca buku yang ditulis oleh orang yang memang menguasai bidangnya.
Setelah saya yakin bahwa hal tersebut memang benar maka saya akan melakukan dengan sepenuh hati dan saya belajar dari apa yang saya sudah lakukan.
Kalau pekerjaan itu sesuatu yang memang harus saya kerjakan, maka saya akan kerjakan secepatnya tidak menunda lagi, karena kalau menunda pekerjaan kemudian saya kehilangan kesempatan, maka harga yang harus saya bayar lebih besar, yakni penyesalan. Penyesalan ini akan menyerap energi kita sangat besar, sehingga kita tidak punya energi untuk melakukan hal hal lain.

Tidak ada komentar: